Militer Filipina serang basis pemberontak Muslim
A
A
A
Sindonews.com – Militer Filipina menyerang basis pemberontak Muslim, Fighters Bangsamoro Islamic Freedom (BIFF), Senin (27/1/2014). Serangan ini dilancarkan dua hari setelah Pemerintah Filpina berhasil mengakhiri negosiasi dengan kelompok militan Muslim terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
“Tentara, yang didukung oleh artileri, menyerang gerilyawan BIFF di sebuah desa terpencil di pulau selatan Mindanao. Serangan ini memicu pertempuran yang menyebabkan ratusan warga sipil melarikan diri,” jelas juru bicara militer regional, Kolonel Dickson Hermoso, kepada AFP.
Menurutnya, serangan itu diluncurkan dalam upaya untuk menangkap 25 pemimpin BIFF. Kelompok ini terdiri dari 250 hingga 400 militan yang menentang proses perdamaian dengan Pemerintah Filipina. “Serangan dimulai pada Senin pagi dan terus dilancarkan sepanjang hari,” lanjut Hermoso.
Hermoso menjelaskan, bahwa anggota MILF juga terlibat dalam operasi ini. "MILF adalah bagian dari operasi penegakan hukum. MILF mengamankan warga mereka, sehingga pejuang BIFF tidak bisa masuk. Mereka (MILF) juga marah pada BIFF," jelas Hermoso.
Juru bicara militer MILF, Von al-Haq menegaskan, bahwa militer Filipina telah berkoordinasi dengan MILF sebelum melakukan serangan ke basis BIFF. "BIFF tidak bisa masuk (ke wilayah kami). Kami memiliki garis di mana kita memiliki personil. Jika mereka berjalan di sana, mereka tidak bisa masuk ke sana, kecuali mereka menyerah," katanya.
“Tentara, yang didukung oleh artileri, menyerang gerilyawan BIFF di sebuah desa terpencil di pulau selatan Mindanao. Serangan ini memicu pertempuran yang menyebabkan ratusan warga sipil melarikan diri,” jelas juru bicara militer regional, Kolonel Dickson Hermoso, kepada AFP.
Menurutnya, serangan itu diluncurkan dalam upaya untuk menangkap 25 pemimpin BIFF. Kelompok ini terdiri dari 250 hingga 400 militan yang menentang proses perdamaian dengan Pemerintah Filipina. “Serangan dimulai pada Senin pagi dan terus dilancarkan sepanjang hari,” lanjut Hermoso.
Hermoso menjelaskan, bahwa anggota MILF juga terlibat dalam operasi ini. "MILF adalah bagian dari operasi penegakan hukum. MILF mengamankan warga mereka, sehingga pejuang BIFF tidak bisa masuk. Mereka (MILF) juga marah pada BIFF," jelas Hermoso.
Juru bicara militer MILF, Von al-Haq menegaskan, bahwa militer Filipina telah berkoordinasi dengan MILF sebelum melakukan serangan ke basis BIFF. "BIFF tidak bisa masuk (ke wilayah kami). Kami memiliki garis di mana kita memiliki personil. Jika mereka berjalan di sana, mereka tidak bisa masuk ke sana, kecuali mereka menyerah," katanya.
(esn)