AS paksa Iran lengserkan Assad
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat memberikan syarat paksaan terhadap Iran jika ingin terlibat dalam perudingan damai Suriah bertajuk Konferensi Jenewa II, 22 Januari 2014 nanti.
Syarat itu, adalah Iran harus mendukung penciptaan pemerintahan transisi Suriah atau dengan kata lain harus mendukung pelengseran Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Jika syarat itu tidak bisa dipenuhi, AS, menyatakan, undangan untuk Iran bisa dibatalkan.
Departemen Luar Negeri AS, menyatakan, syarat itu sesuai hasil perundingan damai Suriah yang pertama pada tahun 2012. “Jika Iran tidak sepenuhnya dan secara terbuka menerima hasil Konferensi Jenewa I, undangan itu harus dibatalkan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (20/1/2014).
Sebelumnya, Presiden Bashar al-Assad, sendiri di Damaskus, kemarin, menegaskan, dia tidak pernah berniat untuk menyerahkan kekuasaan. Dia menyebut, masalah pergantian kekuasaan bukan untuk didiskusikan.
”Jika kami ingin menyerah, kami akan melakukannya di awal. Kami berjaga-jaga untuk negara kita. Masalah ini tidak perlu untuk didiskusikan,” ujar Assad kepada anggota Parlemen Rusia yang mengunjunginya.
Syarat itu, adalah Iran harus mendukung penciptaan pemerintahan transisi Suriah atau dengan kata lain harus mendukung pelengseran Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Jika syarat itu tidak bisa dipenuhi, AS, menyatakan, undangan untuk Iran bisa dibatalkan.
Departemen Luar Negeri AS, menyatakan, syarat itu sesuai hasil perundingan damai Suriah yang pertama pada tahun 2012. “Jika Iran tidak sepenuhnya dan secara terbuka menerima hasil Konferensi Jenewa I, undangan itu harus dibatalkan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (20/1/2014).
Sebelumnya, Presiden Bashar al-Assad, sendiri di Damaskus, kemarin, menegaskan, dia tidak pernah berniat untuk menyerahkan kekuasaan. Dia menyebut, masalah pergantian kekuasaan bukan untuk didiskusikan.
”Jika kami ingin menyerah, kami akan melakukannya di awal. Kami berjaga-jaga untuk negara kita. Masalah ini tidak perlu untuk didiskusikan,” ujar Assad kepada anggota Parlemen Rusia yang mengunjunginya.
(mas)