Reformasi NSA: AS cuma stop sadap sekutu

Sabtu, 18 Januari 2014 - 09:50 WIB
Reformasi NSA: AS cuma...
Reformasi NSA: AS cuma stop sadap sekutu
A A A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, kemarin berpidato soal hasil reformasi untuk National Security Agency (NSA). Obama menyatakan, NSA hanya menghentikan penyadapan para pemimpin sekutu AS, sedangkan penyadapan massal dilanjutkan.

Obama juga memerintahkan badan-badan intelijen untuk mendapatkan izin pengadilan sebelum menyadap telepon. ”Kami tidak akan memata-matai (Kanselir Jerman ) Angela Merkel atau ( Perdana Menteri Inggris) David Cameron. Atau Perdana Menteri Australia. Itu tentu saja. Tapi biarkan kami memata-matai orang lain,” kata Obama, kemarin, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/1/2014).

Obama tetap beranggapan penyadapan massal NSA bisa diandalkan AS untuk mencegah rencana dan aksi teroris.

Kebijakan Obama itu diduga untuk mencari kompromi antara para penuntut kebebasan sipil dan kebijakan AS dalam melawan aksi teroris.

”Saya percaya kritikus benar. Program bisa digunakan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perihal kehidupan pribadi kita, dan program penyadapan massal ini menganggu,” ujar Obama mengacu pada para pengacara AS yang menggugat program penyadapan massal NSA.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6825 seconds (0.1#10.140)