RI bantu Suriah Rp5,9 miliar
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Indonesia menyumbang untuk bantuan kemanusiaan di Suriah sebesar USD500 ribu atau sekitar Rp5,9 miliar. Bantuan itu digabung dengan bantuan dari berbagai negara dengan total USD2,4 miliar.
Nilai bantuan dari Indonesia itu, disampaikan dalam konferensi bertajuk ”Second International Humanitarian Pledging Conference for Syria” di Kuwait Rabu lalu.
”Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Suriah termasuk menyelesaikan pledge 2013 sebesar USD500 ribu. Di masa mendatang Indonesia akan melanjutkan komitmen untuk bantuan serupa,” kata Dubes RI untuk Kuwait, Ferry Adamhar, seperti dikutip dari situs Kemlu RI, Jumat (17/1/2014)/
Konferensi itu dibuka oleh Amir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, serta dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon. Konferensi dihadiri sekitar 80 delegasi baik dari perwakilan negara maupun berbagai organisasi internasional yang dipimpin oleh Menteri dan Dubes.
Dalam pidato pembukaan konferensi, Amir Kuwait menyatakan, bahwa kesediaan Kuwait menjadi tuan rumah konferensi ke-2 ini, sebagai wujud tanggung jawab Kuwait terhadap rakyat Suriah dan simpati atas penderitaan mereka.
”Kuwait berpandangan bahwa dalam penyelesaian masalah di Suriah harus dilakukan dengan pencapaian solusi politik dan diikuti dengan pendekatan kemanusiaan. Kami menekankan bahwa masyarakat internasional mempunyai tanggung jawab sejarah, moral, kemanusiaan dan hukum untuk mengakhiri bencana di Suriah,” ujar Amir Kuwait.
Nilai bantuan dari Indonesia itu, disampaikan dalam konferensi bertajuk ”Second International Humanitarian Pledging Conference for Syria” di Kuwait Rabu lalu.
”Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Suriah termasuk menyelesaikan pledge 2013 sebesar USD500 ribu. Di masa mendatang Indonesia akan melanjutkan komitmen untuk bantuan serupa,” kata Dubes RI untuk Kuwait, Ferry Adamhar, seperti dikutip dari situs Kemlu RI, Jumat (17/1/2014)/
Konferensi itu dibuka oleh Amir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, serta dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon. Konferensi dihadiri sekitar 80 delegasi baik dari perwakilan negara maupun berbagai organisasi internasional yang dipimpin oleh Menteri dan Dubes.
Dalam pidato pembukaan konferensi, Amir Kuwait menyatakan, bahwa kesediaan Kuwait menjadi tuan rumah konferensi ke-2 ini, sebagai wujud tanggung jawab Kuwait terhadap rakyat Suriah dan simpati atas penderitaan mereka.
”Kuwait berpandangan bahwa dalam penyelesaian masalah di Suriah harus dilakukan dengan pencapaian solusi politik dan diikuti dengan pendekatan kemanusiaan. Kami menekankan bahwa masyarakat internasional mempunyai tanggung jawab sejarah, moral, kemanusiaan dan hukum untuk mengakhiri bencana di Suriah,” ujar Amir Kuwait.
(mas)