Mantan diktator Mesir ingin ikut referendum konstitusi
A
A
A
Sindonews.com – Hosni Mubarak, yang memerintah Mesir dengan tangan besi selama 30 tahun, sebelum akhirnya digulingkan pada 2011, meminta untuk ikut serta memberikan suaranya dalam referendum konstitusi.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara Mubarak, Fareed El Deeb, kepada Reuters, Selasa (14/1/2014). "Dia ingin ikut memilih. Dan, tentu saja ia akan menyatakan ‘ya’ untuk konstitusi,” lanjut Deeb dalam percakapan telepon dengan Reuters.
Namun, belum bisa dipastikan, apakah Mubarak yang saat ini berada di rumah sakit bisa berpartisipasi dalam referendum konstitusi. Seorang juru bicara Komite Agung untuk Pemilu mengatakan, pihaknya belum menerima permintaan dari pengacara Mubarak.
Namun, sebuah sumber di Pengadilan Mesir mengatakan, tidak ada hambatan hukum bagi Mubarak untuk memberikan suaranya dalam referendum konstitusi. Tetapi, mengingat pembatasan keamanan di sekitar rumah sakit, pelaksanaan pemungutan suara Mubarak bisa rumit.
Hari ini, Rakyat Mesir untuk pertama kalinya memberikan suaranya dalam referendum konstitusi sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan militer 3 Juli 2013.Referendum ini disebut-sebut untuk mengangkat kepala militer, Jenderal Abdel Fatah el-Sisi sebagai memimpin Mesir.
Para pengamat mengatakan, referendum tersebut berubah menjadi penggalangan dukungan suara untuk Jenderal Sisi. Jika mencalonkan diri sebagai presiden, Sisi diyakini akan menang, dengan dukungan warga Mesir saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara Mubarak, Fareed El Deeb, kepada Reuters, Selasa (14/1/2014). "Dia ingin ikut memilih. Dan, tentu saja ia akan menyatakan ‘ya’ untuk konstitusi,” lanjut Deeb dalam percakapan telepon dengan Reuters.
Namun, belum bisa dipastikan, apakah Mubarak yang saat ini berada di rumah sakit bisa berpartisipasi dalam referendum konstitusi. Seorang juru bicara Komite Agung untuk Pemilu mengatakan, pihaknya belum menerima permintaan dari pengacara Mubarak.
Namun, sebuah sumber di Pengadilan Mesir mengatakan, tidak ada hambatan hukum bagi Mubarak untuk memberikan suaranya dalam referendum konstitusi. Tetapi, mengingat pembatasan keamanan di sekitar rumah sakit, pelaksanaan pemungutan suara Mubarak bisa rumit.
Hari ini, Rakyat Mesir untuk pertama kalinya memberikan suaranya dalam referendum konstitusi sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan militer 3 Juli 2013.Referendum ini disebut-sebut untuk mengangkat kepala militer, Jenderal Abdel Fatah el-Sisi sebagai memimpin Mesir.
Para pengamat mengatakan, referendum tersebut berubah menjadi penggalangan dukungan suara untuk Jenderal Sisi. Jika mencalonkan diri sebagai presiden, Sisi diyakini akan menang, dengan dukungan warga Mesir saat ini.
(esn)