Bom bunuh diri hantam mobil polisi Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pelaku bom bunuh diri beraksi di ibu kota Afghanistan, Kabul, Minggu (12/1/2014). Aksi menewaskan pelaku dan melukai enam orang lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Seorang teroris yang mengendarai sepeda sarat bahan peledak menargetkan van polisi di wilayah Yakatot, Kabul, pukul 15:45 waktu setempat. Pelaku tewas, sementara enam personel polisi terluka,” kata seorang perwira senior polisi, Mohammad Zahir, seperti dikutip dari Xinhua.
Sementara itu, seorang saksi mata yang menolak untuk diidentifikasi, mengatakan kepada Xinhua, bahwa penyerang menargetkan bus personil polisi dan menewaskan dua orang, serta melukai enam orang lainnya.
Saksi mata itu menambahkan, beberapa toko dan rumah-rumah yang berada di dekat lokasi kejadian juga rusak akibat ledakan itu. Hingga menjelang ditarik keluarnya pasukan asing dari wilayah Afghanistan, tingkat kekerasan di negara itu belum juga berkurang.
Kondisi ini membuat banyak pihak khawatir, kalau Afghanistan akan kembali terjebak dalam kekerasan berkepanjangan. Namun, Pemerintah Afghanistan yakin, bahwa aparat keamanan negara itu bisa memikul tanggung jawab.
"Seorang teroris yang mengendarai sepeda sarat bahan peledak menargetkan van polisi di wilayah Yakatot, Kabul, pukul 15:45 waktu setempat. Pelaku tewas, sementara enam personel polisi terluka,” kata seorang perwira senior polisi, Mohammad Zahir, seperti dikutip dari Xinhua.
Sementara itu, seorang saksi mata yang menolak untuk diidentifikasi, mengatakan kepada Xinhua, bahwa penyerang menargetkan bus personil polisi dan menewaskan dua orang, serta melukai enam orang lainnya.
Saksi mata itu menambahkan, beberapa toko dan rumah-rumah yang berada di dekat lokasi kejadian juga rusak akibat ledakan itu. Hingga menjelang ditarik keluarnya pasukan asing dari wilayah Afghanistan, tingkat kekerasan di negara itu belum juga berkurang.
Kondisi ini membuat banyak pihak khawatir, kalau Afghanistan akan kembali terjebak dalam kekerasan berkepanjangan. Namun, Pemerintah Afghanistan yakin, bahwa aparat keamanan negara itu bisa memikul tanggung jawab.
(esn)