Pasukan AS sengaja tembak mati bocah Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Pasukan Amerika Serikat sengaja menembak mati bocah empat tahun di Afghanistan. Pihak NATO berdalih, insiden itu terjadi karena pandangan pasukan AS tertutup debu tebal.
Insiden mematikan yang sejatinya terjadi Rabu lalu, memicu amarah Presiden Hamid Karzai. Dia sebelum insiden pembunuhan bocah Afghanistan itu, sudah berseteru dengan Pemerintah AS. Di mana, dia menolak menandatangani kesepakatan izin lanjutan keberadaan pasukan AS di negaranya.
”Kami telah menyerukan diakhirinya mutlak misi operasi militer ISAF /NATO, untuk mencegah pembunuhan anak-anak dan warga sipil lain yang tidak bersalah,” kata Juru Bicara Presiden Karzai, Aimal Faizi, mengacu pada pembunuhan bocah empat tahun itu.
Reuters pada Jumat (10/1/2014) melaporkan, bahwa militer AS mengaku salah sasaran dalam penembakan Rabu lalu di wilayah Helmand. ”Cuaca berdebu , pasukan marinir AS mengira melihat musuh, dan melepaskan tembakan. Ternyata dia (bocah Afghanistan) terbunuh,” kata Omar Zwak, juru bicara Pemerintah Afganistan.
Sementara itu, juru bicara pasukan NATO, mengatakan NATO akan menyelidiki insiden terbunuhnya bocah itu.
Insiden mematikan yang sejatinya terjadi Rabu lalu, memicu amarah Presiden Hamid Karzai. Dia sebelum insiden pembunuhan bocah Afghanistan itu, sudah berseteru dengan Pemerintah AS. Di mana, dia menolak menandatangani kesepakatan izin lanjutan keberadaan pasukan AS di negaranya.
”Kami telah menyerukan diakhirinya mutlak misi operasi militer ISAF /NATO, untuk mencegah pembunuhan anak-anak dan warga sipil lain yang tidak bersalah,” kata Juru Bicara Presiden Karzai, Aimal Faizi, mengacu pada pembunuhan bocah empat tahun itu.
Reuters pada Jumat (10/1/2014) melaporkan, bahwa militer AS mengaku salah sasaran dalam penembakan Rabu lalu di wilayah Helmand. ”Cuaca berdebu , pasukan marinir AS mengira melihat musuh, dan melepaskan tembakan. Ternyata dia (bocah Afghanistan) terbunuh,” kata Omar Zwak, juru bicara Pemerintah Afganistan.
Sementara itu, juru bicara pasukan NATO, mengatakan NATO akan menyelidiki insiden terbunuhnya bocah itu.
(mas)