Kerry: Iran bisa bantu selesaikan konflik Suriah
Kerry: Iran bisa bantu selesaikan konflik Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mengatakan, pada Minggu (5/1/2014), bahwa Iran masih bisa memainkan peran dalam mencari solusi konflik di Suriah, meski tak hadir secara resmi di Konferensi Jenewa II akan dilangsungkan pada akhir bulan ini.
Kerry mengaku sulit untuk melihat kenyataan, bahwa Iran yang tidak mendukung kesepakatan internasional soal Suriah tahun lalu, bisa menjadi partner para menteri di Konferensi Jenewa II yang akan dimulai pada 22 Januari.
Namun, dalam konferensi pers saat berkunjung ke Israel, Kerry melayangkan wacana soal kemungkinan Iran akan memainkan peran konstruktif di sela-sela Konferensi Jenewa II, bahkan jika Iran tidak menjadi peserta resmi pertemuan itu.
"Kini, bisakah mereka bisa berkontribusi dari pinggir lapangan?” tanya Kerry. Selama ini, AS memang menentang kehadiran Iran di Konferensi Jenewa. Sedangkan sikap berbeda ditunjukkan Rusia, yang menginginkan Iran hadir di konferesi itu.
Selama ini, bersama dengan Rusia, Iran adalah pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dan menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa.
Kerry mengaku sulit untuk melihat kenyataan, bahwa Iran yang tidak mendukung kesepakatan internasional soal Suriah tahun lalu, bisa menjadi partner para menteri di Konferensi Jenewa II yang akan dimulai pada 22 Januari.
Namun, dalam konferensi pers saat berkunjung ke Israel, Kerry melayangkan wacana soal kemungkinan Iran akan memainkan peran konstruktif di sela-sela Konferensi Jenewa II, bahkan jika Iran tidak menjadi peserta resmi pertemuan itu.
"Kini, bisakah mereka bisa berkontribusi dari pinggir lapangan?” tanya Kerry. Selama ini, AS memang menentang kehadiran Iran di Konferensi Jenewa. Sedangkan sikap berbeda ditunjukkan Rusia, yang menginginkan Iran hadir di konferesi itu.
Selama ini, bersama dengan Rusia, Iran adalah pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dan menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa.
(esn)
Explore More