Sesama musuh Assad perang di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan oposisi atau pemberontak Suriah terlibat perang sengit dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) di Aleppo dan Idlib.
Kelompok oposisi anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad itu, bertekad memberangus kelompok radikal yang terkait al-Qaeda yang juga memusuhi Assad tersebut.
Pasukan oposisi Suriah mulai resah, ketika ISIL mulai tumbuh di beberapa wilayah di Suriah. ISIL selama ini disalahkan atas penculikan terhadap wartawan, aktivis dan relawan kemanusiaan di Suriah.
Laman al-Jazeera, pada Sabtu (4/1/2014) melaporkan, enam belas militan ISIL tewas dalam pertempuran di dua wilayah itu pada Jumat kemarin. Selain itu, 42 lainnya terluka dalam pertempuran di Idlib.
Kelompok oposisi Suriah, kini benar-benar memusuhi kelompok militan jaringan al-Qaeda tersebut, karena dianggap menjadi rintangan baru dalam perjuangan mereka untuk melengserkan Assad. Mereka menggelar demonstrasi dan meneriakkan slogan-slogan berisi kutukan terhadap cabang al-Qaeda.
“Awal dari revolusi (Suriah) adalah melawan ISIL,” kata Ammar, salah seorang aktivis pro-oposisi Suriah. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sejumlah faksi oposisi bersatu untuk melawan kelompok radikal tersebut.
Salah satu faksi oposisi yang memusuhi ISIL adalah kelompok Front Islam dan Front Revolusioner Suriah. ”Kami menyerukan kepada ISIL untuk hengkang segera,” bunyi pernyataan Front Islam.
Abu Leyla, aktivis di Idlib, melalui internet berujar; “Saya akan mengatakan, bahwa 90 persen orang-orang di kelompok oposisi menentang ISIL”.
Kelompok oposisi anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad itu, bertekad memberangus kelompok radikal yang terkait al-Qaeda yang juga memusuhi Assad tersebut.
Pasukan oposisi Suriah mulai resah, ketika ISIL mulai tumbuh di beberapa wilayah di Suriah. ISIL selama ini disalahkan atas penculikan terhadap wartawan, aktivis dan relawan kemanusiaan di Suriah.
Laman al-Jazeera, pada Sabtu (4/1/2014) melaporkan, enam belas militan ISIL tewas dalam pertempuran di dua wilayah itu pada Jumat kemarin. Selain itu, 42 lainnya terluka dalam pertempuran di Idlib.
Kelompok oposisi Suriah, kini benar-benar memusuhi kelompok militan jaringan al-Qaeda tersebut, karena dianggap menjadi rintangan baru dalam perjuangan mereka untuk melengserkan Assad. Mereka menggelar demonstrasi dan meneriakkan slogan-slogan berisi kutukan terhadap cabang al-Qaeda.
“Awal dari revolusi (Suriah) adalah melawan ISIL,” kata Ammar, salah seorang aktivis pro-oposisi Suriah. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sejumlah faksi oposisi bersatu untuk melawan kelompok radikal tersebut.
Salah satu faksi oposisi yang memusuhi ISIL adalah kelompok Front Islam dan Front Revolusioner Suriah. ”Kami menyerukan kepada ISIL untuk hengkang segera,” bunyi pernyataan Front Islam.
Abu Leyla, aktivis di Idlib, melalui internet berujar; “Saya akan mengatakan, bahwa 90 persen orang-orang di kelompok oposisi menentang ISIL”.
(mas)