Aparat Israel siksa bocah-bocah Palestina
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah organisasi hak asasi manusia (HAM) di Israel, merilis laporan yang berisi tindakan penyiksaan yang dilakukan aparat Pemerintah Israel terhadap anak-anak Palestina. Salah satu siksaan itu, anak-anak Palestina di tahan di sebuah kandang di luar selama musim dingin melanda.
Laporan dari kelompok Komite Publik Penentang Penyiksaan di Israel itu dirilis The Independent, kemarin. Selain mengurung anak-anak Palestina, beberapa bocoran laporan antara lain, anak-anak Palestina mengalami interogasi kasar, ancaman dan tindakan kekerasan seksual.
Laporan itu diterbitkan sebelum Komite Petisi Publik Pemerintah Israel mengadakan sidang. Selama ini muncul tekanan agar Pemerintah Israel mengubah undang-undang mengenai penahanan dan penyiksaan anak.
Sebelum muncul laporan kelompok HAM, Kantor Pengacara Umum (PDO) Israel juga merilis hasil kunjugan mereka ke sebuah fasilitas tahanan di Israel.
”Selama kunjungan kami, selama itu ‘badai ganas’ menghantam negara, pengacara bertemu tahanan, dan menemukan gambaran yang mengejutkan. Di mana di tengah malam, puluhan tahanan di pindah sel tahanan besi di luar, di wilayah Ramla,”tulis PDO dalam situsnya.
”Ternyata, prosedur ini berlangsung selama beberapa bulan, dan telah diverifikasi oleh pejabat lainnya,” lanjut laporan PDO.
Public Committee Against Torture in Israel (PCATI) juga merilis laporan yang tak kalah mengejutkan. Mereka mengumpulkan bukti tindakan kekerasan aparat Pemerintah Israel terhadap bocah-bocah Palestina.
”Mayoritas tahanan anak Palestina yang dituduh melempar batu, kabarnya 74 persennya mengalami kekerasan fisik selama penangkapan. Mereka dipindah dan diinterogasi,” tulis PCATI.
Masih menurut PCATI, sekitar 500-700 anak-anak Palestina, sebagian masih berusia 12 tahun, ditangkap ditahan dan ditindak dalam sistem penahanan militer Israel saban tahun.
Laporan dari kelompok Komite Publik Penentang Penyiksaan di Israel itu dirilis The Independent, kemarin. Selain mengurung anak-anak Palestina, beberapa bocoran laporan antara lain, anak-anak Palestina mengalami interogasi kasar, ancaman dan tindakan kekerasan seksual.
Laporan itu diterbitkan sebelum Komite Petisi Publik Pemerintah Israel mengadakan sidang. Selama ini muncul tekanan agar Pemerintah Israel mengubah undang-undang mengenai penahanan dan penyiksaan anak.
Sebelum muncul laporan kelompok HAM, Kantor Pengacara Umum (PDO) Israel juga merilis hasil kunjugan mereka ke sebuah fasilitas tahanan di Israel.
”Selama kunjungan kami, selama itu ‘badai ganas’ menghantam negara, pengacara bertemu tahanan, dan menemukan gambaran yang mengejutkan. Di mana di tengah malam, puluhan tahanan di pindah sel tahanan besi di luar, di wilayah Ramla,”tulis PDO dalam situsnya.
”Ternyata, prosedur ini berlangsung selama beberapa bulan, dan telah diverifikasi oleh pejabat lainnya,” lanjut laporan PDO.
Public Committee Against Torture in Israel (PCATI) juga merilis laporan yang tak kalah mengejutkan. Mereka mengumpulkan bukti tindakan kekerasan aparat Pemerintah Israel terhadap bocah-bocah Palestina.
”Mayoritas tahanan anak Palestina yang dituduh melempar batu, kabarnya 74 persennya mengalami kekerasan fisik selama penangkapan. Mereka dipindah dan diinterogasi,” tulis PCATI.
Masih menurut PCATI, sekitar 500-700 anak-anak Palestina, sebagian masih berusia 12 tahun, ditangkap ditahan dan ditindak dalam sistem penahanan militer Israel saban tahun.
(mas)