Nabi di Kongo ini picu kerusuhan, 103 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pria di Kongo bernama Joseph Munkugubila Mutombo, memproklamirkan dirinya sebagai nabi yang memicu kerusuhan besar antara pendukung “nabi” itu dengan militer Kongo. Setidaknya, sudah 103 orang tewas, yang sebagian besar dari pendukung “nabi” tersebut.
Pemerintah Repubik Demokratik Kongo menyalahkan Munkugubila, yang telah melarikan diri dari Kongo, setelah kerusuhan terjadi. Para pendukung Munkugubila, menganggap dia sebagai utusan terakhir Tuhan setelah Yesus Kristus.
Pihak militer Kongo, seperti dikutip news.com.au, Rabu (1/1/2014) mengatakan, kerusuhan mematikan terjadi di Kinshasa dan Lubumbashi. Para pendukung “nabi” itu menyerang markas militer dan bandara utama di Kongo.
Juru bicara Pemerintah Kongo, Lambert Mende, merinci korban tewas mencapai 103 orang. Sebanyak 95 orang di antaranya, berasal dari kelompok penyerang, dan sisanya dari militer Kongo.”(Insiden yang menelan) korban tewas adalah berat, sangat berat,” katanya kepada wartawan.
Mukungubila sejatinya, tokoh yang mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2006. Pada 5 Desember 2013 lalu, dia terang-terangan menulis surat terbuka kepada Presiden Joseph Kabila, dan menyebut Presiden Kongo itu telah berkolusi dengan rezim Rwanda, negara tetangga Kongo.
Tuduhan itu diyakini para pendukung Mukungubila. Mereka ikut-ikutan menuding Presiden Republik Demokratik Kongo Joseph Kabila, lahir di Rwanda dan menjadi boneka Rwanda.
”Dia sendiri tidak percaya, jika tujuannya itu benar. Orang ini buronan, dia dalam pelarian,” kata Mende.
Pemerintah Repubik Demokratik Kongo menyalahkan Munkugubila, yang telah melarikan diri dari Kongo, setelah kerusuhan terjadi. Para pendukung Munkugubila, menganggap dia sebagai utusan terakhir Tuhan setelah Yesus Kristus.
Pihak militer Kongo, seperti dikutip news.com.au, Rabu (1/1/2014) mengatakan, kerusuhan mematikan terjadi di Kinshasa dan Lubumbashi. Para pendukung “nabi” itu menyerang markas militer dan bandara utama di Kongo.
Juru bicara Pemerintah Kongo, Lambert Mende, merinci korban tewas mencapai 103 orang. Sebanyak 95 orang di antaranya, berasal dari kelompok penyerang, dan sisanya dari militer Kongo.”(Insiden yang menelan) korban tewas adalah berat, sangat berat,” katanya kepada wartawan.
Mukungubila sejatinya, tokoh yang mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2006. Pada 5 Desember 2013 lalu, dia terang-terangan menulis surat terbuka kepada Presiden Joseph Kabila, dan menyebut Presiden Kongo itu telah berkolusi dengan rezim Rwanda, negara tetangga Kongo.
Tuduhan itu diyakini para pendukung Mukungubila. Mereka ikut-ikutan menuding Presiden Republik Demokratik Kongo Joseph Kabila, lahir di Rwanda dan menjadi boneka Rwanda.
”Dia sendiri tidak percaya, jika tujuannya itu benar. Orang ini buronan, dia dalam pelarian,” kata Mende.
(mas)