AS sayangkan kunjungan Abe ke Yasukuni
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) menyayangkan kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke kuil Yasukuni. Sebelumnya, sejumlah negara Asia telah lebih dulu melayangkan kecaman atas kunjungan Abe ke kuil kontroversial ini.
"Kami sangat kecewa, bahwa pemimpin Jepang telah mengambil tindakan yang akan memperburuk ketegangan dengan negara tetangga Jepang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Marie Harf pada konferensi pers, Senin (30/12/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Kuil Yasukuni dibangun Pemerintah Jepang untuk menghormati korban Perang Dunia II di pihak Jepang, termasuk 14 penjahat perang kelas A. Pembangunan kuil ini sendiri telah memicu berbagai kecaman dari negara-negara yang pernah menjadi korban agresi Jepang di Perang Dunia II.
AS berharap, baik Jepang dan negara-negara tetangganya akan menemukan cara yang konstruktif untuk menangani isu-isu sensitif dari masa lalu. “Dan, untuk terus meningkatkan hubungan mereka, serta untuk meningkatkan kerjasama, memajukan semua tujuan kita bersama di wilayah ini," lanjut Harf.
Menurutnya, AS berharap Abe mengungkapkan ekspresi penyesalan untuk peristiwa masa lalu dan penegasan kembali tentang komitmen Jepang terhadap perdamaian. “AS dan Jepang, sekutu dan teman, yang berfokus pada hubungan bergerak maju dan bagaimana Jepang dan negara-negara lain di wilayah ini dapat bekerja lebih konstruktif bersama-sama,” kata Harf.
"Kami sangat kecewa, bahwa pemimpin Jepang telah mengambil tindakan yang akan memperburuk ketegangan dengan negara tetangga Jepang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Marie Harf pada konferensi pers, Senin (30/12/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Kuil Yasukuni dibangun Pemerintah Jepang untuk menghormati korban Perang Dunia II di pihak Jepang, termasuk 14 penjahat perang kelas A. Pembangunan kuil ini sendiri telah memicu berbagai kecaman dari negara-negara yang pernah menjadi korban agresi Jepang di Perang Dunia II.
AS berharap, baik Jepang dan negara-negara tetangganya akan menemukan cara yang konstruktif untuk menangani isu-isu sensitif dari masa lalu. “Dan, untuk terus meningkatkan hubungan mereka, serta untuk meningkatkan kerjasama, memajukan semua tujuan kita bersama di wilayah ini," lanjut Harf.
Menurutnya, AS berharap Abe mengungkapkan ekspresi penyesalan untuk peristiwa masa lalu dan penegasan kembali tentang komitmen Jepang terhadap perdamaian. “AS dan Jepang, sekutu dan teman, yang berfokus pada hubungan bergerak maju dan bagaimana Jepang dan negara-negara lain di wilayah ini dapat bekerja lebih konstruktif bersama-sama,” kata Harf.
(esn)