PBB: 15 warga Palestina tewas kelaparan di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya sudah 15 warga pengungsi Palestina meninggal akibat kelaparan di Damaskus, Suriah.
Jumlah itu merupakan akumulasi data yang dicatat badan PBB untuk pengungsi Palestina, sejak September 2013 hingga sekarang.
”Laporan telah muncul selama akhir pekan. Setidaknya lima pengungsi Palestina di kamp pengungsi Yarmouk, di Damaskus yang terkepung pasukan Suriah telah meninggal karena kekurangan gizi. Sehingga jumlah keseluruhan dari kasus itu mencapai 15 orang,” kata juru bicara badan itu, Chris Gunness kepada AFP, Senin (30/12/2013).
Dia memperingatkan, situasi yang lebih buruk di kamp pengungsi itu, karena masih ada sekitar 20 ribu warga Palestina yang terjebak di medan perang, dengan pasokan makanan dan obat-obatan yang terbatas.
”Sejak September 2013, kami mampu memasuki daerah tersebut untuk memberikan pasokan bantuan bagi mereka,” ujar Gunness. ”Kehadiran kelompok bersenjata terus, memicu pengepungan pasukan Pemerintah Suriah yang menghambat upaya bantuan kemanusiaan kami.”
Sebagian besar kamp pengungsi di Yarmuk, berada di bawah kontrol dari oposisi bersenjata. Sehingga wilayah itu terus dikepung pasukan loyalis Presiden Bashar al - Assad dalam waktu sekitar satu tahun terakhir.
”Jika situasi ini tidak segera diatasi, hal itu mungkin akan terlambat untuk menyelamatkan ribuan nyawa orang, termasuk anak-anak,” imbuh dia.
Jumlah itu merupakan akumulasi data yang dicatat badan PBB untuk pengungsi Palestina, sejak September 2013 hingga sekarang.
”Laporan telah muncul selama akhir pekan. Setidaknya lima pengungsi Palestina di kamp pengungsi Yarmouk, di Damaskus yang terkepung pasukan Suriah telah meninggal karena kekurangan gizi. Sehingga jumlah keseluruhan dari kasus itu mencapai 15 orang,” kata juru bicara badan itu, Chris Gunness kepada AFP, Senin (30/12/2013).
Dia memperingatkan, situasi yang lebih buruk di kamp pengungsi itu, karena masih ada sekitar 20 ribu warga Palestina yang terjebak di medan perang, dengan pasokan makanan dan obat-obatan yang terbatas.
”Sejak September 2013, kami mampu memasuki daerah tersebut untuk memberikan pasokan bantuan bagi mereka,” ujar Gunness. ”Kehadiran kelompok bersenjata terus, memicu pengepungan pasukan Pemerintah Suriah yang menghambat upaya bantuan kemanusiaan kami.”
Sebagian besar kamp pengungsi di Yarmuk, berada di bawah kontrol dari oposisi bersenjata. Sehingga wilayah itu terus dikepung pasukan loyalis Presiden Bashar al - Assad dalam waktu sekitar satu tahun terakhir.
”Jika situasi ini tidak segera diatasi, hal itu mungkin akan terlambat untuk menyelamatkan ribuan nyawa orang, termasuk anak-anak,” imbuh dia.
(mas)