Israel dituduh sengaja bunuh gadis 3 tahun di Gaza
A
A
A
Sindonews.com – Serangan udara militer Israel yang menewaskan Hal Abu Sbeikhah, 3, gadis Jalur Gaza, Palestina dikecam kelompok HAM Israel, B’Tselem. Mereka menuding pembunuhan oleh militer Israel itu disengaja, karena tidak ada peringatan sebelum menyerang.
”Tembakan serangan udara itu disengaja, di sebuah rumah yang ditempati oleh warga sipil. Penduduknya tanpa diberi peringatan terlebih dahulu dan militer tidak memastikan, bahwa rumah itu kosong. Dalam kasus ini, (militer Israel) melanggar hukum,” bunyi pernyataan B'Tselem, kemarin, seperti dikutip Wafa.
Selain menewaskan gadis tiga tahun itu, serangan udara Israel pada Selasa lalu, juga melukai sejumlah warga sipil lainnya. B'Tselem, yang melakukan investigasi, menyebut, setelah serangan udara, sebuah tank Israel juga menembakkan tiga peluru itu di lantai dua rumah keluarga Abu Sbeikhah, di kamp pengungsi di al- Maghazi, 500 meter dari pagar perbatasan Jalur Gaza.
”B'Tselem tidak tahu alasan untuk tank militer Israel menembaki rumah Abu Sbeikhah,” lanjut pernyataan kelompok HAM Israel tersebut.
Paman korban, mengatakan, tidak ada warga Palestina yang bersenjata di wilayah yang diserang militer Israel tersebut. Kelompok itu juga mengecam penutupan persimpangan, setelah petugas Israel ditembak mati ketika membenahi pagar pembatas di Jalur Gaza.
Persimpangan itu, selama ini menjadi akses penting warga Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. ”Menutup persimpangan merupakan tindakan melanggar hukum, karena mengebiri hak dan prinsip dasar seluruh warga Jalur Gaza.”
”Tembakan serangan udara itu disengaja, di sebuah rumah yang ditempati oleh warga sipil. Penduduknya tanpa diberi peringatan terlebih dahulu dan militer tidak memastikan, bahwa rumah itu kosong. Dalam kasus ini, (militer Israel) melanggar hukum,” bunyi pernyataan B'Tselem, kemarin, seperti dikutip Wafa.
Selain menewaskan gadis tiga tahun itu, serangan udara Israel pada Selasa lalu, juga melukai sejumlah warga sipil lainnya. B'Tselem, yang melakukan investigasi, menyebut, setelah serangan udara, sebuah tank Israel juga menembakkan tiga peluru itu di lantai dua rumah keluarga Abu Sbeikhah, di kamp pengungsi di al- Maghazi, 500 meter dari pagar perbatasan Jalur Gaza.
”B'Tselem tidak tahu alasan untuk tank militer Israel menembaki rumah Abu Sbeikhah,” lanjut pernyataan kelompok HAM Israel tersebut.
Paman korban, mengatakan, tidak ada warga Palestina yang bersenjata di wilayah yang diserang militer Israel tersebut. Kelompok itu juga mengecam penutupan persimpangan, setelah petugas Israel ditembak mati ketika membenahi pagar pembatas di Jalur Gaza.
Persimpangan itu, selama ini menjadi akses penting warga Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. ”Menutup persimpangan merupakan tindakan melanggar hukum, karena mengebiri hak dan prinsip dasar seluruh warga Jalur Gaza.”
(mas)