PM Israel bersumpah lanjutkan perluasan pemukiman
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bersumpah untuk melanjutkan pembangunan pemukiman yahudi. Demikian ditegaskan Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan radio militer Israel, Kamis (19/12/2013).
"Kami tidak akan berhenti, bahkan untuk sesaat. Membangun negara kita menjadi lebih kuat dan mengembangkan pemukiman,” kata Netanyahu di hadapan anggota Fraksi Partai Likud, sayap kanan Israel.
Komentar ini dilayangkan Netanyahu ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, tengah mengupayakan kelanjutan perundingan damai antara Israel dan Palestina, yang diluncurkan pada akhir Juli lalu.
Kerry dan para pejabat senior AS lainnya telah mendesak Netanyahu dan kabinetnya untuk menahan diri secara maksimum dalam mengumumkan konstruksi baru pemukiman yahudi, bersamaan dengan rencana pembebasan 26 tahanan Palestina pada 29 Desember mendatang.
Namun, Netanyahu telah menolak tekanan dari Washington. Ia menyalahkan tidak adanya kesepakatan damai pada penolakan Palestina untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi.
"Saya tahu, bahwa orang-orang terus mengatakan kepada kita, bahwa tidak ada perdamaian karena pemukiman, karena kehadiran kami di Yudea dan Samaria. Itu tidak benar," kata Netanyahu.
"Kami tidak akan berhenti, bahkan untuk sesaat. Membangun negara kita menjadi lebih kuat dan mengembangkan pemukiman,” kata Netanyahu di hadapan anggota Fraksi Partai Likud, sayap kanan Israel.
Komentar ini dilayangkan Netanyahu ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, tengah mengupayakan kelanjutan perundingan damai antara Israel dan Palestina, yang diluncurkan pada akhir Juli lalu.
Kerry dan para pejabat senior AS lainnya telah mendesak Netanyahu dan kabinetnya untuk menahan diri secara maksimum dalam mengumumkan konstruksi baru pemukiman yahudi, bersamaan dengan rencana pembebasan 26 tahanan Palestina pada 29 Desember mendatang.
Namun, Netanyahu telah menolak tekanan dari Washington. Ia menyalahkan tidak adanya kesepakatan damai pada penolakan Palestina untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi.
"Saya tahu, bahwa orang-orang terus mengatakan kepada kita, bahwa tidak ada perdamaian karena pemukiman, karena kehadiran kami di Yudea dan Samaria. Itu tidak benar," kata Netanyahu.
(esn)