PBB: Senjata kimia digunakan 7 kali di Suriah

Jum'at, 13 Desember 2013 - 09:44 WIB
PBB: Senjata kimia digunakan 7 kali di Suriah
PBB: Senjata kimia digunakan 7 kali di Suriah
A A A
Sindonews.com – Hasil penyelidikan para ahli PBB di Suriah menyebut, senjata kimia telah digunakan antara lima hingga tujuh kali dalam perang sipil di negara itu.

Namun, PBB tidak menyebut secara tegas, pihak rezim Bashar al-Assad atau kubu oposisi yang menggunakan senjata kimia berulang kali itu.

”Tim Misi PBB menyimpulkan, bahwa senjata kimia telah digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung antara pihak-pihak (yang berseteru) di Republik Arab Suriah,” kata Kepala Penyelidik PBB, Ake Sellstrom, seperti dikutip Reuters, Jumat (13/12/2013).

Laporan terbaru PBB itu ditulis setebal 82 halaman. Laporan itu dilansir kemarin. Hingga kini,Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari dan kubu Koalisi Oposisi Nasional Suriah, belum mengomentari laporan PBB itu.

Dalam laporan itu, tertulis, serangan senjata kimia digunakan di Khan al- Assal, dekat Kota Aleppo utara pada bulan Maret 2013. Kemudian, di dekat Kota Idlib utara senjata kimia digunakan pada bulan April 2013. Selanjutnya, di Jobar dan Ashrafiat Sahnaya, dekat Damaskus senjata kimia digunakan pada bulan Agustus 2013.

Menurut Sellstrom, ada bukti yang meyakinkan, senjata kimia jenis gas sarin digunakan secara besar-besaran terhadap warga sipil di wilayah yang dikuasai pemberontak pada 21 Agustus 2013. Yakni, di Ghouta, penggiran Damaskus. Korban tewas, kata Sellstrom mencapai ratusan jiwa.

Masih menurut laporan itu, para ahli PBB juga menyebut, gas sarin kemungkinan besar juga digunakan di di Jobar, Saraqeb dan Ashrafiat Sahnaya, meskipun dalam skala kecil.

Laporan itu telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki –moon. Selanjutnya, Ki-moon akan menggelar sidang Mejelis Uumum PBB secara singkat pada hari Jumat (13/12/2013). Kemudian, Dewan Keamanan PBB juga akan menggelar sidang pada Senin pekan depan.

”Penggunaan senjata kimia adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan sebuah penghinaan terhadap kemanusiaan,” kecam Ki-moon. ”Kita harus tetap waspada untuk memastikan bahwa senjata-senjata yang mengerikan dieliminasi, tidak hanya di Suriah , tapi di mana-mana.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8028 seconds (0.1#10.140)
pixels