Tak goyah, ilmuwan Swiss tetap simpulkan Arafat diracun

Kamis, 05 Desember 2013 - 14:32 WIB
Tak goyah, ilmuwan Swiss...
Tak goyah, ilmuwan Swiss tetap simpulkan Arafat diracun
A A A
Sindonews.com - Para ilmuwan forensik Swiss yang menyimpulkan kematian bekas pemimpin Palestina Yasser Arafat karena diracun, tidak goyah dengan klaim para ilmuwan Perancis dengan kesimpulan sebaliknya.

Selasa lalu, sebuah tim peneliti Perancis menyimpulkan bahwa, tingginya kadar Polonium yang ditemukan di dalam tubuh Arafat, berasal dari unsur Radon di lingkungan. Mereka menyimpulkan kematian Arafat bukan karena diracun.

Namun, tim peneliti Swiss pada Kamis (5/12/2013), menyatakan, kesimpulan tim Perancis itu keluar dari teori. Mereka menyebut, tidak ada tim ahli dari para peneliti Perancis tersebut. Tim peneliti Swiss juga membantah temuan tim Perancis yang menyebut Arafat meninggal karena sebab alamiah.

Sementara itu, Suha Arafat, janda mendiang Yasser Arafat, tetap berkeyakinan, bahwa suaminya itu meninggal karena diracun. “Saya masih benar-benar yakin bahwa martir Arafat tidak mati secara alami, dan saya akan terus berusaha untuk mendapatkan kebenaran,” kata Suha Arafat, seperti dikutip al-Jazeera.

“Saya terkejut dengan (hasil) laporan medis Perancis, yang hanya terdiri dari empat halaman. Laporan Swiss 107 halaman, laporan profesional, rinci, yang berbicara secara rinci tentang keberadaan polonium pada pakaian Arafat,” lanjut Suha membandingkan laporan tim Swiss dan Perancis.

”Perancis belum menemukan apa-apa, benar-benar tidak masuk akal,” kesal Suha. Arafat meninggal di usia 75 di sebuah rumah sakit militer di dekat Paris pada bulan November 2004. Dia sebelumnya mendadak melemah.

Dokter Perancis, kala itu tidak dapat mengatakan apa yang menyebabkan kematian Arafat, karena otopsi juga tidak pernah dilakukan, meski Suha memintanya. Perancis kemudian membuka penyelidikan dugaan pembunuhan terhadap Arafat pada bulan Agustus 2012.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2131 seconds (0.1#10.140)