Lindas bom rakitan, satu keluarga di Afghanistan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dalam sebuah ledakan bom di Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, Rabu (4/12/2013).
"Suami-Istri dan dua orang anaknya tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai melindas sebuah bom rakitan di sebuah jalan yang melintas di Distrik Panjwai, ledakan itu terjadi pada siang hari," ungkap Gubernur Provinsi Kandahar, Mohammad Fazil Isaqzai kepada Xinhua.
Fazial lantas menyalahkan Taliban sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Kelompok yang selama 12 tahun belakangan tak hentinya melancarkan perlawanan terhadap tentara Afghanistan dan pasukan asing yang dipimpin NATO. Dalam aksinya, mereka kerap melancarkan serangan bom bunuh diri dan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan. Namun, serangan bom itu juga sering salah sasaran dan menewaskan warga sipil yang tak berdosa.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
"Suami-Istri dan dua orang anaknya tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai melindas sebuah bom rakitan di sebuah jalan yang melintas di Distrik Panjwai, ledakan itu terjadi pada siang hari," ungkap Gubernur Provinsi Kandahar, Mohammad Fazil Isaqzai kepada Xinhua.
Fazial lantas menyalahkan Taliban sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Kelompok yang selama 12 tahun belakangan tak hentinya melancarkan perlawanan terhadap tentara Afghanistan dan pasukan asing yang dipimpin NATO. Dalam aksinya, mereka kerap melancarkan serangan bom bunuh diri dan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan. Namun, serangan bom itu juga sering salah sasaran dan menewaskan warga sipil yang tak berdosa.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
(esn)