Gara-gara jadi imam agama, rocker Turki diselidiki
A
A
A
Sindonews.com – Ahmet Muhsin Tuzer, musisi rock di Turki tengah diselidiki lembaga negara yang mengurusi masjid. Musbabnya, rocker itu menjadi imam agama di sebuah dusun kecil di pantai Mediterania, Turki.
”Saya sedang menunggu hasil penyelidikan, tapi apapun yang terjadi saya akan terus bermusik,” katanya, dalam sebuah wawancara telepon dari Pinarkoy, sebuah komunitas kecil dekat resor pantai Mediterania, seperti dikutip al-Arabiya, Rabu (4/12/2013).
Diyanet, badan yang ditugasi untuk menentukan apakah musisi itu benar-benar menjadi imam atau tidak, mengingat profesinya sebagai musisi cenderung berbenturan dengan perannya sebagai ulama. Badan itu bahkan mengirim sekelompok inspektur ke dusun untuk menanyai sekitar 40 jemaah pimpinan Tuzer.
”Saya ingin menunjukkan bahwa Anda dapat menjadi seorang Muslim, mendengarkan musik rock dan menjadi modern pada saat yang sama,” ujar Tuzer yang berusia 42 tahun itu.
Agustus lalu, dia dan band-nya Firock menjadi pemberitaan utama di Turki, setelah membuat publik penasaran saat pertama kali tampil di sebuah festival lokal di kota kelahirannya, di Kas, Mediterania. Dia mengatakan musiknya kental dengan tasawuf atau mistik Islam.
Pemerintah Turki di bawah pimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang berkuasa selama 11 tahun, telah lama menyerukan kepada pemuda Turki untuk menjadi lebih saleh dan menghormati nilai-nilai Islam.
Tuzer mengatakan, ia berasal dari keluarga yang sangat religius, di mana kakeknya juga seorang imam. ”Saya memberitakan nama Tuhan dan tidak ada yang bisa mengkritik saya untuk itu, jika Anda melakukan sesuatu dalam nama Tuhan yang hanya bisa bermanfaat,” ujarnya. Tuzer ingin menyebarkan toleransi dan cinta kasih Tuhan yang ia anggap telah terkikis pada saat ini.
”Saya sedang menunggu hasil penyelidikan, tapi apapun yang terjadi saya akan terus bermusik,” katanya, dalam sebuah wawancara telepon dari Pinarkoy, sebuah komunitas kecil dekat resor pantai Mediterania, seperti dikutip al-Arabiya, Rabu (4/12/2013).
Diyanet, badan yang ditugasi untuk menentukan apakah musisi itu benar-benar menjadi imam atau tidak, mengingat profesinya sebagai musisi cenderung berbenturan dengan perannya sebagai ulama. Badan itu bahkan mengirim sekelompok inspektur ke dusun untuk menanyai sekitar 40 jemaah pimpinan Tuzer.
”Saya ingin menunjukkan bahwa Anda dapat menjadi seorang Muslim, mendengarkan musik rock dan menjadi modern pada saat yang sama,” ujar Tuzer yang berusia 42 tahun itu.
Agustus lalu, dia dan band-nya Firock menjadi pemberitaan utama di Turki, setelah membuat publik penasaran saat pertama kali tampil di sebuah festival lokal di kota kelahirannya, di Kas, Mediterania. Dia mengatakan musiknya kental dengan tasawuf atau mistik Islam.
Pemerintah Turki di bawah pimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang berkuasa selama 11 tahun, telah lama menyerukan kepada pemuda Turki untuk menjadi lebih saleh dan menghormati nilai-nilai Islam.
Tuzer mengatakan, ia berasal dari keluarga yang sangat religius, di mana kakeknya juga seorang imam. ”Saya memberitakan nama Tuhan dan tidak ada yang bisa mengkritik saya untuk itu, jika Anda melakukan sesuatu dalam nama Tuhan yang hanya bisa bermanfaat,” ujarnya. Tuzer ingin menyebarkan toleransi dan cinta kasih Tuhan yang ia anggap telah terkikis pada saat ini.
(mas)