Ilmuwan Perancis: Arafat wafat tidak diracun

Rabu, 04 Desember 2013 - 10:48 WIB
Ilmuwan Perancis: Arafat wafat tidak diracun
Ilmuwan Perancis: Arafat wafat tidak diracun
A A A
Sindonews.com – Ilmuwan forensik Perancis kemarin, menyimpulkan bahwa kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat bukan karena diracun. Kesimpulan itu bertolak belakang dengan laporan tim forensik Swiss yang menyebut kematian Arafat pada 2004 karena diracun polonium.

Kesimpulan ilmuwan forensik Perancis langsung ditentang oleh janda Afarat, Suha Arafat . Dia bersikeras, mendiang suaminya adalah pembunuhan politik oleh seseorang yang dekat dengan suaminya.

”Anda bisa bayangkan betapa saya terguncang oleh laporan yang kontradiksi, dari temuan para ahli terbaik di Eropa,” kata Suha Arafat, yang mengenakan pakaian hitam saat membacakan sebuah pernyataan tertulis dalam konferensi pers di Paris, kemarin, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/12/2013).

”Saya tidak menuduh siapa pun. Ini adalah tangan keadilan dan itu hanya proses awal,” lanjut dia. Suha meminta agar laporan forensik dari Swiss diberikan kepada para hakim Perancis untuk memeriksa kasus ini.

Terpisah, jaksa penuntut umum Perancis yang terlibat dalam kasus tersebut saat dikonfirmasi mengatakan, penyelidikan akan terus berlanjut.

Arafat, yang menandatangani perjanjian damai sementara dengan Israel pada 1993 atau dikenal perjanjian Oslo 1993, meninggal pada usia 75 di sebuah rumah sakit Perancis pada bulan November 2004. Kematiannya terjadi empat minggu setelah ia jatuh sakit setelah makan, menderita muntah dan sakit perut.

Penyebab resmi kematian adalah stroke, tetapi dokter Perancis mengatakan pada saat itu, bahwa mereka tidak dapat menentukan asal penyakitnya. Juga tidak ada otopsi yang dilakukan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4325 seconds (0.1#10.140)