Lebih dari 800 ribu pengungsi Suriah berlindung di Libanon
Selasa, 03 Desember 2013 - 23:45 WIB
Lebih dari 800 ribu pengungsi Suriah berlindung di Libanon
A
A
A
Sindonews.com – Jumlah pengungsi Suriah yang mencari perlindungan di Libanon telah mencapai 832 ribu jiwa. Demikian terungkap dalam lapora terbaru PBB yang dikeluarkan awal pekan ini.
Badan pengungsi PBB mengatakan dalam laporannya, bahwa ada lebih dari 758 ribu pengungsi Suriah telah terdaftar sebagai pengungsi. Sementara lebih dari 73 ribu lainnya sedang menunggu proses pendaftaran.
Selama kunjungannya ke Libanon, Antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, memuji kemurahan hati pemerintah dan rakyat Libanon. “Negara ini telah menjadi tuan rumah bagi lebih dari 800 ribu pengungsi Suriah,” kata Guterres, seperti dikutip dari Xinha.
Guterres juga mendesak negara-negara donor untuk memberikan bantuan keuangan ke Libanon dan pengungsi Suriah. Selama ini, Pemerintah Libanon telah mengaku kewalahan menghadapi arus pengungsi Suriah yang terus membanjiri wilayah Libanon.
Selain Libanon, sejumlah negara tetangga Suriah juga menjadi tempat tujuan bari para warga Suriah yang melarikan diri dari kekerasan perang suadara yang telah berlangsung selama dua tahun lebih.
Badan pengungsi PBB mengatakan dalam laporannya, bahwa ada lebih dari 758 ribu pengungsi Suriah telah terdaftar sebagai pengungsi. Sementara lebih dari 73 ribu lainnya sedang menunggu proses pendaftaran.
Selama kunjungannya ke Libanon, Antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, memuji kemurahan hati pemerintah dan rakyat Libanon. “Negara ini telah menjadi tuan rumah bagi lebih dari 800 ribu pengungsi Suriah,” kata Guterres, seperti dikutip dari Xinha.
Guterres juga mendesak negara-negara donor untuk memberikan bantuan keuangan ke Libanon dan pengungsi Suriah. Selama ini, Pemerintah Libanon telah mengaku kewalahan menghadapi arus pengungsi Suriah yang terus membanjiri wilayah Libanon.
Selain Libanon, sejumlah negara tetangga Suriah juga menjadi tempat tujuan bari para warga Suriah yang melarikan diri dari kekerasan perang suadara yang telah berlangsung selama dua tahun lebih.
(esn)
