Serangan bom bunuh diri tewaskan 4 polisi Afghanistan
Senin, 02 Desember 2013 - 20:27 WIB

Serangan bom bunuh diri tewaskan 4 polisi Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pelaku bom bunuh diri menabrakan sebuah truk yang sarat akan muatan bom ke sebuah kantor polisi di dekat Ibu Kota Kabul, Afghanistan, Senin (2/12/2013).
Gubernur Distrik Nerkh, Provinsi Wardak, Mohammad Hanif Hanifi mengatakan, sebuah truk kecil meledak setelah menabrak pintu masuk markas polisi di Distrik Nerkh, ledakan itu terjadi saat sejumlah orang tengah melakukan solat subuh berjamaah di masjid dekat kantor polisi tersebut.
"Empat orang tewas dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk Kepala Polisi Distrik Nerkh, Abdul Ghafour " ungkap Hanifi.
"Empat orang di antara korban luka-luka berada dalam kondisi kritis dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit," jelas Janifi.
Attaullah Khogyani, Juru Bicara pemerintah Provinsi Wardak mengkonfirmasi insiden dan data korban tewas. Beberapa waktu pasca ledakan, Taliban, militan yang selama 12 tahun terakhir melancarkan perlawanan terhadap Pemerintah Afghanistan mengklaim sebagai telah melancarkan aksi tersebut kepada AFP lewat sebuah pesat teks.
Serangan bom bunuh diri dan bom rakitan telah menjadi senjata utama bagi para pemberontak di Afghanistan. Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir Taliban Afghanistan telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap pasukan keamanan nasional Afghanistan dan pasukan asing yang dipimpin NATO. Sebanyak 75 ribu pasukan asing tersebut akan menarik diri dari Afghanistan tahun depan.
Gubernur Distrik Nerkh, Provinsi Wardak, Mohammad Hanif Hanifi mengatakan, sebuah truk kecil meledak setelah menabrak pintu masuk markas polisi di Distrik Nerkh, ledakan itu terjadi saat sejumlah orang tengah melakukan solat subuh berjamaah di masjid dekat kantor polisi tersebut.
"Empat orang tewas dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk Kepala Polisi Distrik Nerkh, Abdul Ghafour " ungkap Hanifi.
"Empat orang di antara korban luka-luka berada dalam kondisi kritis dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit," jelas Janifi.
Attaullah Khogyani, Juru Bicara pemerintah Provinsi Wardak mengkonfirmasi insiden dan data korban tewas. Beberapa waktu pasca ledakan, Taliban, militan yang selama 12 tahun terakhir melancarkan perlawanan terhadap Pemerintah Afghanistan mengklaim sebagai telah melancarkan aksi tersebut kepada AFP lewat sebuah pesat teks.
Serangan bom bunuh diri dan bom rakitan telah menjadi senjata utama bagi para pemberontak di Afghanistan. Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir Taliban Afghanistan telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap pasukan keamanan nasional Afghanistan dan pasukan asing yang dipimpin NATO. Sebanyak 75 ribu pasukan asing tersebut akan menarik diri dari Afghanistan tahun depan.
(esn)