Rezim Suriah akan hadiri Konferensi Jenewa II
A
A
A
Sindonews.com – Rezim Suriah mengaku akan mengirim delegasi ke konferensi perdamaian Jenewa II. Perintah pengiriman delegasi ini dikeluarkan langsung oleh Presiden Bashar al-Assad. Namun, rezim Suriah memastikan tak bakal menyerahkan kekuasaan.
"Suriah mengumumkan partisipasi delegasi resmi di bawah perintah (Assad) dan tuntutan rakyat Suriah, dengan prioritas utama menghilangkan terorisme," kata sumber di Kementerian Luar Negeri, yang dikutip oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, Rabu (27/11/2013).
Sumber itu juga mengatakan, delegasi rezim Suriah itu tidak pergi ke Jenewa untuk menyerahkan kekuasaan. "Delegasi Suriah tidak pergi ke Jenewa untuk menyerahkan kekuasaan, tapi untuk mengambil bagian (dalam pembicaraan) bersama dengan orang-orang yang berkomitmen untuk memajukan kepentingan rakyat Suriah dan yang mendukung solusi politik untuk masa depan Suriah," lanjut sumber itu.
"Orang-orang kami tidak akan membiarkan siapapun untuk mencuri hak mereka guna memilih masa depan mereka dan para pemimpin mereka. Dan, apa yang penting tentang Jenewa adalah untuk menegaskan hak-hak rakyat Suriah, dan bukan dari mereka yang menumpahkan darah rakyat," tambahnya.
Sumber itu juga mengkritik sikap Perancis, Inggris, dan negara Barat lainnya, serta negara Arab yang telah bersikeras bahwa tidak ada tempat bagi Presiden Assad dalam masa transisi Suriah. "Kementerian mengingatkan mereka, bahwa usia kolonialisme berakhir dan mereka harus bangun. Jika tidak, akan sia-sia bagi mereka untuk menghadiri konferensi Jenewa II.
"Suriah mengumumkan partisipasi delegasi resmi di bawah perintah (Assad) dan tuntutan rakyat Suriah, dengan prioritas utama menghilangkan terorisme," kata sumber di Kementerian Luar Negeri, yang dikutip oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, Rabu (27/11/2013).
Sumber itu juga mengatakan, delegasi rezim Suriah itu tidak pergi ke Jenewa untuk menyerahkan kekuasaan. "Delegasi Suriah tidak pergi ke Jenewa untuk menyerahkan kekuasaan, tapi untuk mengambil bagian (dalam pembicaraan) bersama dengan orang-orang yang berkomitmen untuk memajukan kepentingan rakyat Suriah dan yang mendukung solusi politik untuk masa depan Suriah," lanjut sumber itu.
"Orang-orang kami tidak akan membiarkan siapapun untuk mencuri hak mereka guna memilih masa depan mereka dan para pemimpin mereka. Dan, apa yang penting tentang Jenewa adalah untuk menegaskan hak-hak rakyat Suriah, dan bukan dari mereka yang menumpahkan darah rakyat," tambahnya.
Sumber itu juga mengkritik sikap Perancis, Inggris, dan negara Barat lainnya, serta negara Arab yang telah bersikeras bahwa tidak ada tempat bagi Presiden Assad dalam masa transisi Suriah. "Kementerian mengingatkan mereka, bahwa usia kolonialisme berakhir dan mereka harus bangun. Jika tidak, akan sia-sia bagi mereka untuk menghadiri konferensi Jenewa II.
(esn)