China: Kesepakatan nuklir bantu tegakan sistem non-proliferasi nuklir
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah China menyambut baik kesepakatan yang telah dicapai dalam program pengayaan nuklir Iran, Minggu (24/11/2013) pagi.
"Perjanjian ini akan membantu menegakan istem Non-Proliferasi nuklir internasional dan akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ungkap Menteri Luar Negeri Iran, Wang Yi, seperti dilansir AFP dalam situs Kemlu China.
"Perjanjian itu juga akan membantu berbagai pihak untuk melakukan pertukaran secara normal dengan Iran dan tentunya akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Iran." imbuh Wang,
Wang mengungkapkan, kesepakatan tersebut tercapai setelah berbagai pihak melakukan perjuangan dengan keras selama satu dekade, negosiasi kemudian memasuki tahap sulit dalam beberapa hari terakhir.
Dalam perjanjian tersebut, Iran sepakat untuk membatasi pengayaan nuklir, mereka tidak diizinkan menginstal sentrifugal baru, sementara semua pengayaan uranium tidak boleh lebih dari lima persen, selama enam bulan ke depan.
Sebagai gantinya, Iran akan menerima kelonggaran sanksi internasional. Seperti, pembebasan miliaran dana Iran yang telah dibekukan oleh bank asing, memperbaharui perdagangan logam mulia, petrokimia dan suku cadang pesawat.
Dalam konfersi pers yang digelar di Jenewa, Swiss, Menteri Luar Negeri Iran, Muhammad Javad Zarif, membenarkan bahwa ada pembatasan pengayaan uranium selama enam bulan kedepan dan tidak akan berhenti secara total. Dia menegaskan bahwa Iran tidak akan menghentikam pengayaan uranium, pengayaan akan terus berlanjut dibawah ketentuan perjanjian poliferasi senjata nuklir, dan hal tersebut tetap akan menjadi kesepakatan yang telah dicapai dalam perundingan yang telah digelar ataupun dimasa depan.
Perjanjian tersebut akan berlaku selama enam bulan ke depan, selama itu pula P5+1 akan mencoba mencapai sebuah solusi final yang komperhensif untuk mengakhiri kebuntuan.
"Perjanjian ini akan membantu menegakan istem Non-Proliferasi nuklir internasional dan akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ungkap Menteri Luar Negeri Iran, Wang Yi, seperti dilansir AFP dalam situs Kemlu China.
"Perjanjian itu juga akan membantu berbagai pihak untuk melakukan pertukaran secara normal dengan Iran dan tentunya akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Iran." imbuh Wang,
Wang mengungkapkan, kesepakatan tersebut tercapai setelah berbagai pihak melakukan perjuangan dengan keras selama satu dekade, negosiasi kemudian memasuki tahap sulit dalam beberapa hari terakhir.
Dalam perjanjian tersebut, Iran sepakat untuk membatasi pengayaan nuklir, mereka tidak diizinkan menginstal sentrifugal baru, sementara semua pengayaan uranium tidak boleh lebih dari lima persen, selama enam bulan ke depan.
Sebagai gantinya, Iran akan menerima kelonggaran sanksi internasional. Seperti, pembebasan miliaran dana Iran yang telah dibekukan oleh bank asing, memperbaharui perdagangan logam mulia, petrokimia dan suku cadang pesawat.
Dalam konfersi pers yang digelar di Jenewa, Swiss, Menteri Luar Negeri Iran, Muhammad Javad Zarif, membenarkan bahwa ada pembatasan pengayaan uranium selama enam bulan kedepan dan tidak akan berhenti secara total. Dia menegaskan bahwa Iran tidak akan menghentikam pengayaan uranium, pengayaan akan terus berlanjut dibawah ketentuan perjanjian poliferasi senjata nuklir, dan hal tersebut tetap akan menjadi kesepakatan yang telah dicapai dalam perundingan yang telah digelar ataupun dimasa depan.
Perjanjian tersebut akan berlaku selama enam bulan ke depan, selama itu pula P5+1 akan mencoba mencapai sebuah solusi final yang komperhensif untuk mengakhiri kebuntuan.
(esn)