Kamboja-Jepang sepakat perkuat hubungan bilateral
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Sabtu (16/11/2013), berjanji untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral di beberapa bidang. Kesepakatan ini tercapai dalam kunjungan Abe ke Phnom Penh, Kamboja.
Seperti dilaporkan Xinhua, kedua Perdana Menteri sepakat untuk lebih meningkatkan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan, demokrasi dan supremasi hukum, ekonomi, pembangunan dan kebudayaan.
"Kedua pemimpin memutuskan untuk lebih meningkatkan dialog mengenai isu-isu politik dan keamanan, menggunakan forum yang ada, seperti dialog politik-militer," sebut pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan kedua di Istana Perdamaian.
"Mereka juga memutuskan untuk memajukan kerjasama lebih lanjut antara otoritas pertahanan kedua negara ,termasuk melalui bantuan peningkatan kapasitas," lanjut pernyataan itu. Pada isu-isu regional dan internasional, kedua pemimpin memutuskan untuk meningkatkan kerjasama lebih lanjut ke arah perdamaian dan kemakmuran regional dan global.
Mereka menggaris bawahi pentingnya penyelesaian sengketa maritim dengan cara damai, sesuai dengan prinsip hukum internasional yang diakui secara universal untuk menetapkan prinsip rule of law di kawasan Asia-Pasifik.
Hun Sen mengatakan, pertemuan itu meliputi hampir semua bidang hubungan bilateral serta isu-isu regional dan internasional. "Kami telah mengangkat banyak tindakan bersama untuk lebih memperkuat hubungan ini,” katanya.
Sementara Abe mengaku sangat puas dengan hubungan dan kerjasama antara Jepang dan Kamboja, serta bersumpah untuk lebih mengembangkan hubungan untuk kepentingan kedua negara dan rakyatnya. "Jepang tidak hanya akan terus memberikan bantuan pembangunan resmi ke Kamboja, tapi juga akan mendorong lebih banyak perusahaan Jepang untuk datang ke Kamboja," kata Abe.
Seperti dilaporkan Xinhua, kedua Perdana Menteri sepakat untuk lebih meningkatkan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan, demokrasi dan supremasi hukum, ekonomi, pembangunan dan kebudayaan.
"Kedua pemimpin memutuskan untuk lebih meningkatkan dialog mengenai isu-isu politik dan keamanan, menggunakan forum yang ada, seperti dialog politik-militer," sebut pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan kedua di Istana Perdamaian.
"Mereka juga memutuskan untuk memajukan kerjasama lebih lanjut antara otoritas pertahanan kedua negara ,termasuk melalui bantuan peningkatan kapasitas," lanjut pernyataan itu. Pada isu-isu regional dan internasional, kedua pemimpin memutuskan untuk meningkatkan kerjasama lebih lanjut ke arah perdamaian dan kemakmuran regional dan global.
Mereka menggaris bawahi pentingnya penyelesaian sengketa maritim dengan cara damai, sesuai dengan prinsip hukum internasional yang diakui secara universal untuk menetapkan prinsip rule of law di kawasan Asia-Pasifik.
Hun Sen mengatakan, pertemuan itu meliputi hampir semua bidang hubungan bilateral serta isu-isu regional dan internasional. "Kami telah mengangkat banyak tindakan bersama untuk lebih memperkuat hubungan ini,” katanya.
Sementara Abe mengaku sangat puas dengan hubungan dan kerjasama antara Jepang dan Kamboja, serta bersumpah untuk lebih mengembangkan hubungan untuk kepentingan kedua negara dan rakyatnya. "Jepang tidak hanya akan terus memberikan bantuan pembangunan resmi ke Kamboja, tapi juga akan mendorong lebih banyak perusahaan Jepang untuk datang ke Kamboja," kata Abe.
(esn)