Negosiator Palestina mundur dari perundingan damai dengan Israel
Kamis, 14 November 2013 - 19:32 WIB

Negosiator Palestina mundur dari perundingan damai dengan Israel
A
A
A
Sindonews.com - Dua anggota tim perunding perdamaian Palestina telah mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas keputusan pemerintah Israel yang terus melanjutkan pembangunan permukiman di wilayah Palestina, Rabu (14/11/2013). Namun, Presiden Mahmud Abbas belum menerima surat pengunduran diri resmi para negosiator tersebut.
Negosiator Palestina, Mohammed Shtayyeh mengatakan kepada AFP, tindakan itu merupakan sikap yang diambil dalam menanggapi peningkatan pembangunan permukiman (Israel) dan tidak adanya harapan untuk mencapai hasil dalam perundingan damai."Sampai saat ini, Presiden Abbas belum menerima pengunduran diri kami," ungkap Shtayyeh.
Shtayyeh kemudian menuding, bahwa Israel adalah pihak yang sepenuhnya harus bertanggung jawab atas kegagalan negosiasi damai Israel - Palestina. Hal itu diesebabkan karena mereka melanjutan dan meningkatkan pembangunan pemukiman.
Seorang negosiator Palestina lainnya menegaskan pengunduran diri ini dalam kondisi anonim. "Abbas punya sejumlah pilihan saat ini. Dia dapat menolak atau menerima kemudian membentuk delegasi baru, atau menuntut mekanisme negosiasi baru," tutur negosiator tersebut, mengacu pada kemungkinan pembicaraan langsung dengan tim AS.
Seperti diketahui, Selasa (12/11/2013) Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel dilaporkan tengah membuat rencana untuk membangun 20 ribu pemukiman baru di Tepi Barat. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana itu beberapa jam setelah bocornya rencana pembangunan pemukiman yang menuai kritik keras dari Amerika Serikat dan Palestina.
Netanyahu mengatakan kepada Ariel bahwa rencana pembangunan pemukiman tersebut bakal mengalihkan perhatian atas usahanya untuk meyakinkan kekuatan dunia agar tidak menandatangani kesepakatan dengan Iran terkait dengan program nuklirnya.
Negosiator Palestina, Mohammed Shtayyeh mengatakan kepada AFP, tindakan itu merupakan sikap yang diambil dalam menanggapi peningkatan pembangunan permukiman (Israel) dan tidak adanya harapan untuk mencapai hasil dalam perundingan damai."Sampai saat ini, Presiden Abbas belum menerima pengunduran diri kami," ungkap Shtayyeh.
Shtayyeh kemudian menuding, bahwa Israel adalah pihak yang sepenuhnya harus bertanggung jawab atas kegagalan negosiasi damai Israel - Palestina. Hal itu diesebabkan karena mereka melanjutan dan meningkatkan pembangunan pemukiman.
Seorang negosiator Palestina lainnya menegaskan pengunduran diri ini dalam kondisi anonim. "Abbas punya sejumlah pilihan saat ini. Dia dapat menolak atau menerima kemudian membentuk delegasi baru, atau menuntut mekanisme negosiasi baru," tutur negosiator tersebut, mengacu pada kemungkinan pembicaraan langsung dengan tim AS.
Seperti diketahui, Selasa (12/11/2013) Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel dilaporkan tengah membuat rencana untuk membangun 20 ribu pemukiman baru di Tepi Barat. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana itu beberapa jam setelah bocornya rencana pembangunan pemukiman yang menuai kritik keras dari Amerika Serikat dan Palestina.
Netanyahu mengatakan kepada Ariel bahwa rencana pembangunan pemukiman tersebut bakal mengalihkan perhatian atas usahanya untuk meyakinkan kekuatan dunia agar tidak menandatangani kesepakatan dengan Iran terkait dengan program nuklirnya.
(esn)