Filipina: Listrik baru menyala 6 minggu lagi
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Filipina mengatakan, jaringan listrik yang terputus akibat terjangan topan Haiyan baru bisa pulih enam minggu lagi. Hal itu disampaikan Menteri Energi Filipina, Jericho Petilla.
Berbicara di Bandara Cebu, semalam, Petilla mengatakan, banyak jalur transmisi listrik yang rusak akibat terjangan topan terkuat di dunia itu. ”Untuk wilayah kota pesisir dari Tacloban, perlu jaminan ketertiban, jika tidak, sulit untuk memulihkan jaringan listrik,” ujarnya.
Kemarin, kata Petilla, pasukan militer telah melepaskan tembakan untuk mengusir sekelompok pria bersenjata yang mendekati transmisi listrik di Provinsi Leyte. Sekelompok pia bersenjata itu sempat membalas tembakan, sebelum akhirnya melarikan diri.
Belum tuntasnya evakuasi para korban tewas juga mempengaruhi kondisi kesehatan para korban yang selamat. Sekretaris Kabinet Filipina, Rene Almendras, seperti dikutip BBC, Kamis (14/11/2013), mengatakan, pemerintah kewalahan menangani banyaknya korban tewas yang harus dikuburkan.
PBB memperkirakan sekitar 10.000 orang untuk wilayah Tacloban saja mungkin telah tewas, setelah diterjang topan dan gelombang air lebih dari lima meter. Namun, Pemerintah Presiden Benigno Aquino III menyebut, perkiraan itu berlebihan. Data resmi Pemerintah Filipina korban tewas tidak lebih dari 2.500 orang.
Berbicara di Bandara Cebu, semalam, Petilla mengatakan, banyak jalur transmisi listrik yang rusak akibat terjangan topan terkuat di dunia itu. ”Untuk wilayah kota pesisir dari Tacloban, perlu jaminan ketertiban, jika tidak, sulit untuk memulihkan jaringan listrik,” ujarnya.
Kemarin, kata Petilla, pasukan militer telah melepaskan tembakan untuk mengusir sekelompok pria bersenjata yang mendekati transmisi listrik di Provinsi Leyte. Sekelompok pia bersenjata itu sempat membalas tembakan, sebelum akhirnya melarikan diri.
Belum tuntasnya evakuasi para korban tewas juga mempengaruhi kondisi kesehatan para korban yang selamat. Sekretaris Kabinet Filipina, Rene Almendras, seperti dikutip BBC, Kamis (14/11/2013), mengatakan, pemerintah kewalahan menangani banyaknya korban tewas yang harus dikuburkan.
PBB memperkirakan sekitar 10.000 orang untuk wilayah Tacloban saja mungkin telah tewas, setelah diterjang topan dan gelombang air lebih dari lima meter. Namun, Pemerintah Presiden Benigno Aquino III menyebut, perkiraan itu berlebihan. Data resmi Pemerintah Filipina korban tewas tidak lebih dari 2.500 orang.
(mas)