Konser 'Matilah Amerika' menggema di Teheran
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok massa garis keras Iran menggelar konser lagu ‘Matilah Amerika’ di bekas gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Teheran. Konser yang digelar kemarin itu, untuk memperingati pengepungan dan penyekapan staf kedutaan AS tahun 1979.
Garda Revolusi Iran telah mengatakan, bahwa ‘Matilah Amerika’ tetap akan menjadi slogan mereka. Meskipun, Presiden Iran, Hassan Rouhani tegah gencar meredam ketegangan antara Iran dan AS, untuk membebaskan Iran dari embargo ekonomi.
” ‘Matilah Amerika’ adalah manifestasi dari tekad bangsa kita dan perlawanan terhadap dominasi yang menindas dan tidak dapat dipercaya, yakni Amerika,” kata pihak Garda Revolusi Iran, dalam situs sepahnews.com.
”Kebencian revolusioner Iran akan diwujudkan secara nasional dengan slogan 'Matilah Amerika',” kata seorang penjaga bekas gedung Kedubes AS di Teheran, seperti dikutip al-Arabiya, Rabu (6/11/2013).
Tanggal 4 November 2013 lalu, adalah peringatan ke-34 tahun peristiwa pengepungan kedutaan AS di Teheran , di mana mahasiswa Islam menyandera 52 staf diplomat AS selama 444 hari. Peristiwa itulah yang memicu permusuhan AS dan Iran selama beberapa dekade.
Presiden Iran, yang dikenal sebagai tokoh moderat, Hassan Rouhani, telah berjanji untuk memperbaiki hubungan Iran dengan Barat. Dia bahkan sempat berbicara dengan Presiden AS, Barack Obama bulan lalu, di sela-sela kehadirannya dalam sidang Majelis Umum PBB, di New York.
Komunikasi Rouhani dan Obama itu merupakan kontak pertama setelah lebih dari tiga dekade. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah mendukung diplomasi yang dilakukan Rouhani. Kendati demikian, dia tidak suka tindakan Rouhani yang berlebihan, termasuk saat menelpon Obama. Khamenei menyebut tidakan itu sebagai hal yang tidak pantas.
Garda Revolusi Iran telah mengatakan, bahwa ‘Matilah Amerika’ tetap akan menjadi slogan mereka. Meskipun, Presiden Iran, Hassan Rouhani tegah gencar meredam ketegangan antara Iran dan AS, untuk membebaskan Iran dari embargo ekonomi.
” ‘Matilah Amerika’ adalah manifestasi dari tekad bangsa kita dan perlawanan terhadap dominasi yang menindas dan tidak dapat dipercaya, yakni Amerika,” kata pihak Garda Revolusi Iran, dalam situs sepahnews.com.
”Kebencian revolusioner Iran akan diwujudkan secara nasional dengan slogan 'Matilah Amerika',” kata seorang penjaga bekas gedung Kedubes AS di Teheran, seperti dikutip al-Arabiya, Rabu (6/11/2013).
Tanggal 4 November 2013 lalu, adalah peringatan ke-34 tahun peristiwa pengepungan kedutaan AS di Teheran , di mana mahasiswa Islam menyandera 52 staf diplomat AS selama 444 hari. Peristiwa itulah yang memicu permusuhan AS dan Iran selama beberapa dekade.
Presiden Iran, yang dikenal sebagai tokoh moderat, Hassan Rouhani, telah berjanji untuk memperbaiki hubungan Iran dengan Barat. Dia bahkan sempat berbicara dengan Presiden AS, Barack Obama bulan lalu, di sela-sela kehadirannya dalam sidang Majelis Umum PBB, di New York.
Komunikasi Rouhani dan Obama itu merupakan kontak pertama setelah lebih dari tiga dekade. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah mendukung diplomasi yang dilakukan Rouhani. Kendati demikian, dia tidak suka tindakan Rouhani yang berlebihan, termasuk saat menelpon Obama. Khamenei menyebut tidakan itu sebagai hal yang tidak pantas.
(mas)