Perundingan damai Suriah gagal ditetapkan
A
A
A
Sindonews.com - Duta khusus PBB untuk Liga Arab, Lakhdar Brahimi, mengatakan, pertemuan tripartit PBB, Rusia dan Amerika Serikat (AS), gagal menetapkan tanggal untuk perundingan damai Suriah atau Konferensi Jenewa II.
”Kami berharap bahwa kami akan berada dalam posisi untuk mengumumkan tanggal hari ini (kemarin). Sayangnya, kita belum,” katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/11/2013).
Brahimi mengatakan, ketiga pihak menyadari, bahwa tidak mungkin tanggal Konferensi Jenewa II ditetapkan dalam beberapa minggu terakhir ini. ”Kami masih berusaha untuk melihat apakah kita dapat menggelar konferensi itu sebelum akhir tahun ini,” katanya.
Konferensi Jenewa II berbeda dari Jenewa I, yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni tahun lalu. Menurut Brahimi, pihak oposisi Suriah tidak siap menghadapi Konferensi Jenewa II. ”Pihak oposisi sulit menentukan waktu. Mereka terpecah. Mereka bekerja sangat, sangat keras untuk bersiap-siap (menghadapi Konferensi Jenewa II),” lanjut dia.
Setelah gagal menetapkan tanggal untuk perundingan Suriah, ketiga pihak akan menggelar pertemuan khusus pada 25 November 2013. Mereka juga menunggu pihak oposisi Suriah mencapai kesepakatan untuk siap menghadapi perundingan damai Suriah.
Ditanya apakah Iran akan diundang ke Konferensi Jenewa II , Brahimi mengatakan, mereka belum menyelesaikan diskusi mengenai negara dan organisasi yang akan diundang. ”Iran merupakan salah satu isu yang perlu dibahas lebih lanjut,” ujarnya.
”Kami berharap bahwa kami akan berada dalam posisi untuk mengumumkan tanggal hari ini (kemarin). Sayangnya, kita belum,” katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/11/2013).
Brahimi mengatakan, ketiga pihak menyadari, bahwa tidak mungkin tanggal Konferensi Jenewa II ditetapkan dalam beberapa minggu terakhir ini. ”Kami masih berusaha untuk melihat apakah kita dapat menggelar konferensi itu sebelum akhir tahun ini,” katanya.
Konferensi Jenewa II berbeda dari Jenewa I, yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni tahun lalu. Menurut Brahimi, pihak oposisi Suriah tidak siap menghadapi Konferensi Jenewa II. ”Pihak oposisi sulit menentukan waktu. Mereka terpecah. Mereka bekerja sangat, sangat keras untuk bersiap-siap (menghadapi Konferensi Jenewa II),” lanjut dia.
Setelah gagal menetapkan tanggal untuk perundingan Suriah, ketiga pihak akan menggelar pertemuan khusus pada 25 November 2013. Mereka juga menunggu pihak oposisi Suriah mencapai kesepakatan untuk siap menghadapi perundingan damai Suriah.
Ditanya apakah Iran akan diundang ke Konferensi Jenewa II , Brahimi mengatakan, mereka belum menyelesaikan diskusi mengenai negara dan organisasi yang akan diundang. ”Iran merupakan salah satu isu yang perlu dibahas lebih lanjut,” ujarnya.
(mas)