Presiden Palestina kutuk rencana pembangunan pemukiman Israel
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Palestina pada Rabu (30/10/2013), mengutuk rencana pembangunan 1.500 unit pemukiman baru yang akan dibangun Israel di Yerusalem timur. Menurut pihak Palestina, ini adalah pukulan terhadap rencana proses perdamaian Israel-Palestina.
"Kebijakan pemukiman merusak proses perdamaian," kata Nabil Abu Rdineh, Juru Bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan. "Hal ini mendorong sisi Palestina dan Arab untuk kehilangan kepercayaan pada kemampuan Pemerintah Israel saat ini untuk membuat perdamaian," lanjut Rdineh, seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut Cahnnel 10 Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Gideon Sa'ar telah menyetujui untuk memajukan pembangunan 1.500 unit rumah di Yerusalem timur. Rumah-rumah ini akan dibangun di kawasan Ramat Shlomo.
Rdineh menekankan, "tidak akan ada pemukiman di tanah Palestina." Laporan ini muncul tak lama setelah Israel membebaskan 26 tahanan Palestina. Abbas membantah, bahwa Palestina telah sepakat diam-diam untuk memungkinkan permukiman Israel dalam pertukaran untuk pembebasan 104 tahanan.
"Ada beberapa orang yang mengatakan kami membuat kesepakatan untuk menerima pemukiman (Israel). Saya mengatakan kepada mereka untuk pergi, karena pemukiman benar-benar ilegal," kata Abbas.
"Kebijakan pemukiman merusak proses perdamaian," kata Nabil Abu Rdineh, Juru Bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan. "Hal ini mendorong sisi Palestina dan Arab untuk kehilangan kepercayaan pada kemampuan Pemerintah Israel saat ini untuk membuat perdamaian," lanjut Rdineh, seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut Cahnnel 10 Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Gideon Sa'ar telah menyetujui untuk memajukan pembangunan 1.500 unit rumah di Yerusalem timur. Rumah-rumah ini akan dibangun di kawasan Ramat Shlomo.
Rdineh menekankan, "tidak akan ada pemukiman di tanah Palestina." Laporan ini muncul tak lama setelah Israel membebaskan 26 tahanan Palestina. Abbas membantah, bahwa Palestina telah sepakat diam-diam untuk memungkinkan permukiman Israel dalam pertukaran untuk pembebasan 104 tahanan.
"Ada beberapa orang yang mengatakan kami membuat kesepakatan untuk menerima pemukiman (Israel). Saya mengatakan kepada mereka untuk pergi, karena pemukiman benar-benar ilegal," kata Abbas.
(esn)