Saudi bebaskan jurnalis yang dituduh menghina Nabi Muhammad
A
A
A
Sindonews. com - Sejumlah aktivis Arab Saudi, mengatakan seorang wartawan yang sempat ditahan karena dituduh menuliskan komentar bernada hinaan kepada Nabi Muhammad, telah dibebaskan aparat keamanan Arab Saudi.
Hamza Kashgari, nama wartawan itu dituduh menghina Nabi Muahmmad melalui tulisan pada akun Twitter-nya. Dia sempat melarikan diri ke Malaysia pada bulan Februari 2012 lalu, setelah kicauannya diTwitter, memicu amarah umat Islam.
Pemerintah Malaysia kemudian mengekstradisi Kashgari beberapa hari setelah dia tiba di negara itu. Setelah itu, dia dijebloskan ke penjara oleh aparat keamanan Arab Saudi, dengan tuduhan melakukan penghinaan.
Belum ada komentar resmi dari Menteri Hukum Arab Saudi terkait dengan pembebasan Kashgari. Kasus yang menjerat Kashgari bermula, ketika dia menuliskan kicaunnya di Twitter pada peringatan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad tahun lalu.
”Saya telah mencintai banyak hal tentang diri-Mu dan saya juga punya sejumlah hal yang saya benci dari-Mu dan ada banyak hal yang saya tidak mengerti tentang-Mu. Saya tidak akan berdoa untuk-Mu,” bunyi kicauan Kashgari saat itu.
Tak berselang lama, bekas kolumnis harian al-Bilad itu menyampaikan permohonan maaf dan menghapus kicauan pada akun Twitter-nya. ”Saya telah membuat kesalahan dan saya harap Allah dan mereka yang telah saya sakiti akan memaafkan saya,” ucapnya.
Seperti dilaporan BBC, kabar tentang pembebasan Kashgari pertama kali muncul di media sosial dan kemudian dikonfirmasi kebenarannya oleh rekan dan aktivis HAM serta pengacara Kashgari, Waleed Abu al-Khair. ”Otoritas keamanan telah membebaskan Kashgari pada pukul 06.30 waktu setempat," kata Abu al-Khair kepada AFP, Rabu (30/10/2013).
Jaksa Penuntut Umum belum pernah menyampaikan kepada publik soal dakwaan formal yang dituduhkan kepada Kashgari.
Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri, Abdul Aziz Khoja mengatakan saat itu, bahwa komentar Kashgari dalam akun Twitter-nya telah membuatnya menangis dan Raja Abdullah telah meminta Kashgari untuk mempertanggungjawabkan komentarnya itu.
Hamza Kashgari, nama wartawan itu dituduh menghina Nabi Muahmmad melalui tulisan pada akun Twitter-nya. Dia sempat melarikan diri ke Malaysia pada bulan Februari 2012 lalu, setelah kicauannya diTwitter, memicu amarah umat Islam.
Pemerintah Malaysia kemudian mengekstradisi Kashgari beberapa hari setelah dia tiba di negara itu. Setelah itu, dia dijebloskan ke penjara oleh aparat keamanan Arab Saudi, dengan tuduhan melakukan penghinaan.
Belum ada komentar resmi dari Menteri Hukum Arab Saudi terkait dengan pembebasan Kashgari. Kasus yang menjerat Kashgari bermula, ketika dia menuliskan kicaunnya di Twitter pada peringatan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad tahun lalu.
”Saya telah mencintai banyak hal tentang diri-Mu dan saya juga punya sejumlah hal yang saya benci dari-Mu dan ada banyak hal yang saya tidak mengerti tentang-Mu. Saya tidak akan berdoa untuk-Mu,” bunyi kicauan Kashgari saat itu.
Tak berselang lama, bekas kolumnis harian al-Bilad itu menyampaikan permohonan maaf dan menghapus kicauan pada akun Twitter-nya. ”Saya telah membuat kesalahan dan saya harap Allah dan mereka yang telah saya sakiti akan memaafkan saya,” ucapnya.
Seperti dilaporan BBC, kabar tentang pembebasan Kashgari pertama kali muncul di media sosial dan kemudian dikonfirmasi kebenarannya oleh rekan dan aktivis HAM serta pengacara Kashgari, Waleed Abu al-Khair. ”Otoritas keamanan telah membebaskan Kashgari pada pukul 06.30 waktu setempat," kata Abu al-Khair kepada AFP, Rabu (30/10/2013).
Jaksa Penuntut Umum belum pernah menyampaikan kepada publik soal dakwaan formal yang dituduhkan kepada Kashgari.
Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri, Abdul Aziz Khoja mengatakan saat itu, bahwa komentar Kashgari dalam akun Twitter-nya telah membuatnya menangis dan Raja Abdullah telah meminta Kashgari untuk mempertanggungjawabkan komentarnya itu.
(mas)