OPCW tak berani jamah 2 situs senjata kimia Suriah
Selasa, 29 Oktober 2013 - 14:27 WIB

OPCW tak berani jamah 2 situs senjata kimia Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Batas waktu inspeksi senjata kimia Suriah yang diberikan kepada inspektur internasional, yang di dalamnya termasuk OPCW, telah habis. Namun, dari 23 situs senjata kimia Suriah, mereka hanya berani menjangkau 21 situs saja.
Alasannya, nyawa mereka terancam jika nekat menjamah dua situs senjata kimia Suriah. Di mana, dua situs yang tersisa merupakan wilayah yang menjadi medan pertempuran antara pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad dengan pasukan pemberontak Suriah. ”Dua situs yang tersisa belum dikunjungi karena alasan keamanan,” bunyi pernyataan OPCW, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10/2013).
Waktu yang diberikan untuk Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW) itu hanya sampai 27 Oktober 2013. Ahmet Uzumcu, Kepala Inspektur Senjata Internasional, mengatakan dalam laporan pertamanya kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa inspektur dari OPCW menerima informasi 37 fasilitas senjata kimia dari rezim. Namun, totalnya diketahui ada 41 fasilitas.
OPCW tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab untuk masalah keamanan yang semestinya melindungi misi mereka. Tapi, Uzumcu telah mengatakan sebelumnya, bahwa gencatan senjata antara pasukan Assad dan pasukan pemberontak harus dinegosiasikan untuk mendukung kerja inspektur.
Kedua situs yang tidak terjamah OPCW, diduga diperebutkan pasukan Assad dan pasukan pemberontak Suriah. Salah satu situs yang tidak berani dijamah OPCW itu diduga situs yang berada di kota al-Safira.
Menurut para ahli, di situs itulah produksi serta penyimpanan senjata kimia dilakukan. Namun, perang terus berkecamuk di wilayah itu, yang membuat OPCW tidak bernyali untuk mendekatinya.
Alasannya, nyawa mereka terancam jika nekat menjamah dua situs senjata kimia Suriah. Di mana, dua situs yang tersisa merupakan wilayah yang menjadi medan pertempuran antara pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad dengan pasukan pemberontak Suriah. ”Dua situs yang tersisa belum dikunjungi karena alasan keamanan,” bunyi pernyataan OPCW, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10/2013).
Waktu yang diberikan untuk Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW) itu hanya sampai 27 Oktober 2013. Ahmet Uzumcu, Kepala Inspektur Senjata Internasional, mengatakan dalam laporan pertamanya kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa inspektur dari OPCW menerima informasi 37 fasilitas senjata kimia dari rezim. Namun, totalnya diketahui ada 41 fasilitas.
OPCW tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab untuk masalah keamanan yang semestinya melindungi misi mereka. Tapi, Uzumcu telah mengatakan sebelumnya, bahwa gencatan senjata antara pasukan Assad dan pasukan pemberontak harus dinegosiasikan untuk mendukung kerja inspektur.
Kedua situs yang tidak terjamah OPCW, diduga diperebutkan pasukan Assad dan pasukan pemberontak Suriah. Salah satu situs yang tidak berani dijamah OPCW itu diduga situs yang berada di kota al-Safira.
Menurut para ahli, di situs itulah produksi serta penyimpanan senjata kimia dilakukan. Namun, perang terus berkecamuk di wilayah itu, yang membuat OPCW tidak bernyali untuk mendekatinya.
(mas)