Assad bisa beri kontribusi, tapi tidak sebagai presiden

Selasa, 29 Oktober 2013 - 01:48 WIB
Assad bisa beri kontribusi, tapi tidak sebagai presiden
Assad bisa beri kontribusi, tapi tidak sebagai presiden
A A A
Sindonews.com – Utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, percaya Presiden Bashar al-Assad bisa berkontribusi pada masa transisi ke Suriah yang baru, tapi tidak sebagai pemimpin negara.

Brahimi yang tiba di Damaskus, Senin (28/10/2013), sebagai bagian akhir dari tur regional untuk menggalang dukungan guna terselenggaranya pembicaraan damai Jenewa II, berbicara tentang Assad dalam sebuah wawancara di Paris dengan situs Afrique Jeune.

"Banyak orang di sekitar (Assad) percaya pencalonannya (untuk jabatan presiden baru pada tahun 2014) adalah sebuah fakta. Ia menganggap ini hak mutlak. Dia pikir soal menyelesaikan mandatnya," kata Brahimi.

“Namun, sejarah mengajarkan kita, bahwa setelah krisis seperti ini, tidak ada akan kembali. Karenanya, Presiden Assad bisa berguna dan berkontribusi pada transisi Suriah, apa yang saya sebut Republik Suriah baru," lanjutnya.

Brahimi mengatakan, kesepakatan Amerika Serikat dan-Rusia untuk membongkar senjata kimia Suriah, telah berubah Assad dari "paria" (kasta terendah) menjadi "partner" dan meyakinkan pendukungnya, bahkan lebih dari kemampuannya untuk menang.

Brahimi juga menghadapi perjuangan yang berat dalam meyakinkan kubu oposisi Suriah yang telah terpecah untuk mau menghadiri pembicaraan damai di Jenewa. Tugas Brahimi menjadi kian berat, setelah 19 kelompok pemberontak Suriah memperingatkan, bahwa siapa pun yang mengambil bagian dalam konferensi Jenewa II, akan dianggap sebagai pengkhianat.

"Konferensi ini adalah awal dari sebuah proses. Kami berharap, bahwa oposisi akan berhasil menyepakati sebuah delegasi yang kredibel dan representative. Kita seharusnya tidak menipu diri sendiri,” tegasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6511 seconds (0.1#10.140)