Minum anggur, 4 warga Kristen Iran dicambuk 80 kali
A
A
A
Sindonews.com - Empat warga Iran beragama Kristen telah dihukum cambuk 80 kali dengan tuduhan telah menenggak minuman anggur. Kasus itu menambah data laporan PBB atas tuduhan penganiayaan sistemati terhadap kaum non-Muslim di republik Islam Iran.
Keempat warga tersebut dijatuhi hukuman pada 6 Oktober 2013 lalu, setelah ditangkap di sebuah rumah gereja rumah Desember 2012 lalu. Menurut komunitas Christian Solidarity Worldwide, mereka didakwa mengkonsumsi alkohol yang melanggar hukum teokrasi yang ketat di Iran.
Menurut komunitas itu, mereka adalah bagian dari beberapa warga Kristen yang dihukum karena masalah iman. Menurut sebuah laporan PBB terbaru pada Oktober 2013 yang disusun Ahmed Shaheed, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran, penganiayaan tersebut sudah dianggap lumrah. Meskipun presiden baru Iran, Hassan Rouhani merupakan sosok yang dikenal moderat.
”Setidaknya 20 orang Kristen ditahan pada Juli 2013,” tulis Shaheed, seperti dikutip Fox News, kemarin (24/10/2013). ”Selain itu, pelanggaran hak-hak orang Kristen, terutama mereka yang termasuk kelompok Protestan evangelis,” lanjut laporan itu.
”Jika rezim Iran berpikir bahwa kampanye terbar pesona internasional mereka akan membantu menutupi catatan pelanggaran HAM yang mengerikan seperti yang didokumentasikan oleh laporan PBB, mereka sangat keliru,” imbuh laporan Shahded,
Shaheed mengingatkan, bahwa pelanggaran HAM di Iran masih berlanjut. Beberapa hari lalu, Amnesty Internasional juga menyoroti catat pelanggaran HAM di negara itu. Salah satunya soal penahanan terhadap blogger Mohammad Reza Pourshajari, dan beberapa tokoh kritis lain.
Keempat warga tersebut dijatuhi hukuman pada 6 Oktober 2013 lalu, setelah ditangkap di sebuah rumah gereja rumah Desember 2012 lalu. Menurut komunitas Christian Solidarity Worldwide, mereka didakwa mengkonsumsi alkohol yang melanggar hukum teokrasi yang ketat di Iran.
Menurut komunitas itu, mereka adalah bagian dari beberapa warga Kristen yang dihukum karena masalah iman. Menurut sebuah laporan PBB terbaru pada Oktober 2013 yang disusun Ahmed Shaheed, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran, penganiayaan tersebut sudah dianggap lumrah. Meskipun presiden baru Iran, Hassan Rouhani merupakan sosok yang dikenal moderat.
”Setidaknya 20 orang Kristen ditahan pada Juli 2013,” tulis Shaheed, seperti dikutip Fox News, kemarin (24/10/2013). ”Selain itu, pelanggaran hak-hak orang Kristen, terutama mereka yang termasuk kelompok Protestan evangelis,” lanjut laporan itu.
”Jika rezim Iran berpikir bahwa kampanye terbar pesona internasional mereka akan membantu menutupi catatan pelanggaran HAM yang mengerikan seperti yang didokumentasikan oleh laporan PBB, mereka sangat keliru,” imbuh laporan Shahded,
Shaheed mengingatkan, bahwa pelanggaran HAM di Iran masih berlanjut. Beberapa hari lalu, Amnesty Internasional juga menyoroti catat pelanggaran HAM di negara itu. Salah satunya soal penahanan terhadap blogger Mohammad Reza Pourshajari, dan beberapa tokoh kritis lain.
(mas)