Hamas: Stop pembicaraan damai dengan Israel
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintahan Hamas yang mengendalikan wilayah kantong Palestina di Jalur Gaza, mendesak Pemerintah otoritas Palestina untuk menghentikan pembicaraan damai dengan Israel dan memperbarui "perlawanan" terhadap negara Yahudi tersebut.
"Kami menyerukan pembaruan perjuangan bersenjata dan segala jenis perjuangan melawan pendudukan Israel di Tepi Barat untuk mempertahankan Yerusalem dan Masjid al-Aqsa," kata Perdana Menteri Hamas, Ismail Haneya, Sabtu (19/10/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Haneya melontarkan pernyataan ini di Kota Gaza, dalam untuk pidato menandai ulang tahun kedua kesepakatan pertukaran tahanan antara Palestina dan Israel yang dimediasi Mesir. Berdasarkan kesepakatan itu, seorang tahanan Israel dibebaskan dalam pertukaran pelepasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
"Atas nama para martir, kami juga menyerukan kepada rakyat Palestina untuk menurunkan perjanjian Oslo dan menghentikan perundingan perdamaian, karena hanya membantu Israel untuk memperbaiki citra manja di mata dunia," lanjut Haneya.
Haneya juga mendesak faksi Fatah, partai yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengakhiri perpecahan yang sedang berlangsung dan melaksanakan perjanjian rekonsiliasi antar Hamas dan Fatah.
Selamai ini, Hamas yang memenangkan pemilihan legislatif di wilayah Jalur Gaza pada 2006 silam, menolak persyaratan masyarakat internasional untuk mengutuk terorisme, mengakui Israel dan perjanjian perdamaian.
"Kami menyerukan pembaruan perjuangan bersenjata dan segala jenis perjuangan melawan pendudukan Israel di Tepi Barat untuk mempertahankan Yerusalem dan Masjid al-Aqsa," kata Perdana Menteri Hamas, Ismail Haneya, Sabtu (19/10/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Haneya melontarkan pernyataan ini di Kota Gaza, dalam untuk pidato menandai ulang tahun kedua kesepakatan pertukaran tahanan antara Palestina dan Israel yang dimediasi Mesir. Berdasarkan kesepakatan itu, seorang tahanan Israel dibebaskan dalam pertukaran pelepasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
"Atas nama para martir, kami juga menyerukan kepada rakyat Palestina untuk menurunkan perjanjian Oslo dan menghentikan perundingan perdamaian, karena hanya membantu Israel untuk memperbaiki citra manja di mata dunia," lanjut Haneya.
Haneya juga mendesak faksi Fatah, partai yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengakhiri perpecahan yang sedang berlangsung dan melaksanakan perjanjian rekonsiliasi antar Hamas dan Fatah.
Selamai ini, Hamas yang memenangkan pemilihan legislatif di wilayah Jalur Gaza pada 2006 silam, menolak persyaratan masyarakat internasional untuk mengutuk terorisme, mengakui Israel dan perjanjian perdamaian.
(esn)