AL AS selamatkan 128 migran di Mediterania
A
A
A
Sindonews.com - Kapal perang Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS), USS San Antonio, berhasil menyelamatkan 128 migran yang terapung di atas sampan dan terancam tenggelam di laut kasar di Mediterania. Seorang pejabat AL AS mengatakan, penyelamatan itu terjadi setelah pewasat militer Pemerintah Malta melihat kapal tersebut dan memutuskan meminta bantuan AS, Kamis (17/10/2013).
USS San Antonio yang dilengkapi dengan dermaga transportasi amfibi dapat membantu operasi penyelamatan ratusan migran di laut Mediterania. "Kami berhasil menyelamatkan 128 orang yang berusia sekitar 20-30 tahunan dari San Antonio," ungkap seorang pejabat AS di Italia kepada AFP.
"Kapal tersebit diguncang angin dan obak, menurut perkiraan kami ketinggian air laut akan meningkat. Jika mereka dibiarkan, bisa saja saat ini mereka sudah berada di air," papar pejabat AS tersebut.
Pejabat AS melaporkan, kami telah menyediakan makanan, air, timmedis dan tempat tinggal untuk sementara bagi para migran. "AL AS sangat serius melaksanakan kewajiban moral dan hukum bagi mereka yang membutuhkan," lanjut pejabat AS tersebut.
Awal pekan ini, AL Italia gencar melakukan patroli laut untuk menakut-nakuti para penyelundupan manusia sekaligus menekan Uni Eropa untuk menindaklanjuti pertumbuhan pengungsi ke UE. Keputusan itu datang jelang KTT UE pekan depan, di mana Italia menginginkan isu meningkatnya arus pengsungsi yang masuk ke Italia menjadi agenda dalam KTT tersebut.
Belakangan ini, wilayah Italia di Mediterania menjadi pusat perhatian, setelah terjadinya bencana kapal karam yang mengakibatkan ratusan pengungsi tewas. Badan pengungsi PBB memperkirakan, 32 ribu pencari suaka telah mendarat di Italia dan Malta pada tahun ini, kebanyakan dari mereka berasal dari Eritrea, Somalia, dan Suriah.
USS San Antonio yang dilengkapi dengan dermaga transportasi amfibi dapat membantu operasi penyelamatan ratusan migran di laut Mediterania. "Kami berhasil menyelamatkan 128 orang yang berusia sekitar 20-30 tahunan dari San Antonio," ungkap seorang pejabat AS di Italia kepada AFP.
"Kapal tersebit diguncang angin dan obak, menurut perkiraan kami ketinggian air laut akan meningkat. Jika mereka dibiarkan, bisa saja saat ini mereka sudah berada di air," papar pejabat AS tersebut.
Pejabat AS melaporkan, kami telah menyediakan makanan, air, timmedis dan tempat tinggal untuk sementara bagi para migran. "AL AS sangat serius melaksanakan kewajiban moral dan hukum bagi mereka yang membutuhkan," lanjut pejabat AS tersebut.
Awal pekan ini, AL Italia gencar melakukan patroli laut untuk menakut-nakuti para penyelundupan manusia sekaligus menekan Uni Eropa untuk menindaklanjuti pertumbuhan pengungsi ke UE. Keputusan itu datang jelang KTT UE pekan depan, di mana Italia menginginkan isu meningkatnya arus pengsungsi yang masuk ke Italia menjadi agenda dalam KTT tersebut.
Belakangan ini, wilayah Italia di Mediterania menjadi pusat perhatian, setelah terjadinya bencana kapal karam yang mengakibatkan ratusan pengungsi tewas. Badan pengungsi PBB memperkirakan, 32 ribu pencari suaka telah mendarat di Italia dan Malta pada tahun ini, kebanyakan dari mereka berasal dari Eritrea, Somalia, dan Suriah.
(esn)