Awal November, PM Irak akan kunjungi Gedung Putih
Kamis, 17 Oktober 2013 - 17:16 WIB

Awal November, PM Irak akan kunjungi Gedung Putih
A
A
A
Sindonews.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengabarkan, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki akan menggelar pertemuan dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih pada 1 November mendatang, Kamis (17/10/2013).
Pejabat Gedung Putih mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Obama akan fokus membahas kesepakatan kerangka kerjasama strategis yang mengatur hubungan Irak dan AS, khususnya pasca penarikan mundur semua pasukan AS dari Irak pada 2011 lalu. Seperti diketahui, pakta tersebut dirancang untuk memberikan landasan hubungan keuangan, diplomatik dan politik antara Irak dan Washington.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Obama dan Maliki juga akan membicarakan koordinasi seputar isu-isu regional. Sebelumnya, Washington telah mengeluh kepada Maliki atas keputusan Irak mengizinkan pesawat Iran melintas di atas wilayahnya untuk mengirimkan senjata bagi rezim Presiden Suriah Bashar Assad.
Irak mengalami aksi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan kembali meluncur ke dalam konflik sektarian, seperti yang pernah terjadi pada 2007 silam saat tentara AS masih berada di Irak.
Kala itu, korban tewas per bulan bisa menyentuh angka 3.000 jiwa. Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan, pada awal bulan September hampir 5.000 warga sipil tewas dan 12 ribu lainnya terluka dalam aksi kekerasan di Irak, sejak Januari hingga Agustus tahun ini.
Pejabat Gedung Putih mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Obama akan fokus membahas kesepakatan kerangka kerjasama strategis yang mengatur hubungan Irak dan AS, khususnya pasca penarikan mundur semua pasukan AS dari Irak pada 2011 lalu. Seperti diketahui, pakta tersebut dirancang untuk memberikan landasan hubungan keuangan, diplomatik dan politik antara Irak dan Washington.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Obama dan Maliki juga akan membicarakan koordinasi seputar isu-isu regional. Sebelumnya, Washington telah mengeluh kepada Maliki atas keputusan Irak mengizinkan pesawat Iran melintas di atas wilayahnya untuk mengirimkan senjata bagi rezim Presiden Suriah Bashar Assad.
Irak mengalami aksi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan kembali meluncur ke dalam konflik sektarian, seperti yang pernah terjadi pada 2007 silam saat tentara AS masih berada di Irak.
Kala itu, korban tewas per bulan bisa menyentuh angka 3.000 jiwa. Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan, pada awal bulan September hampir 5.000 warga sipil tewas dan 12 ribu lainnya terluka dalam aksi kekerasan di Irak, sejak Januari hingga Agustus tahun ini.
(esn)