Untuk akhiri shutdown, senat AS loloskan RUU Anggaran
A
A
A
Sindonews.com - Senat Amerika Serikat sepakat meloloskan Rancangan Undang-Undang Anggaran untuk membuka kembali operasional pemerintah federal yang ditutup (shutdown). Pelolosan RUU Anggaran itu juga untuk menghindari gagal bayar utang, yang diyakini bisa berdampak buruk pada ekonomi global.
Kesepakatan bipartisan itu berhasil dicapai setelah kubu Demokrat, yang memiliki kursi mayoritas di Senat, berhasil memperoleh dukungan suara mayoritas yaitu 80 suara dibanding 18 suara.
Keputusan ini akan dikirim kepada Ketua DPR, yang dipegang oleh kubu Republik, yang menyatakan akan mendukung langkah tersebut. Presiden AS Barack Obama direncanakan akan berpidato menanggapi perkembangan terbaru ini di Gedung Putih.
”Mari kita jujur, ini adalah rasa sakit yang ditimbulkan pada suatu bangsa tanpa alasan yang baik dan kita tidak bisa, tidak bisa membuat kesalahan yang sama lagi,” kata Senator Demokrat, Harry Reid, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/10/2013).
Kesepakatan ini akan memperpanjang batas pinjaman pemerintah federal sampai 7 Februari 2014 dan dana pemerintah hingga 15 Januari 2014.
Sebelumnya, para politisi, bankir dan ekonom telah memperingatkan konsekuensi ekonomi yang mengerikan dunia bagi dunia, kecuali senat sepakat untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah AS.
Shutdown Pemerintah AS, telah memasuki minggu ketiga, ketika Parlemen AS yang dikuasai Partai Republik memblokir anggaran pemerintah, sehingga nyaris semua layanan publik di AS tutup. Shutdown terjadi setelah senat menolak tuntutan DPR untuk tidak mendanai atau menunda pelaksanaan UU Asuransi Kesehatan yang digagas Presiden Obama atau Obamacare, yang merupakan bagian dari RUU Anggaran.
Presiden Obama sejak awal menolak merundingkan perubahan dalam UU Asuransi Kesehatan sebelum layanan pemerintah dibuka kembali.
Kesepakatan bipartisan itu berhasil dicapai setelah kubu Demokrat, yang memiliki kursi mayoritas di Senat, berhasil memperoleh dukungan suara mayoritas yaitu 80 suara dibanding 18 suara.
Keputusan ini akan dikirim kepada Ketua DPR, yang dipegang oleh kubu Republik, yang menyatakan akan mendukung langkah tersebut. Presiden AS Barack Obama direncanakan akan berpidato menanggapi perkembangan terbaru ini di Gedung Putih.
”Mari kita jujur, ini adalah rasa sakit yang ditimbulkan pada suatu bangsa tanpa alasan yang baik dan kita tidak bisa, tidak bisa membuat kesalahan yang sama lagi,” kata Senator Demokrat, Harry Reid, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/10/2013).
Kesepakatan ini akan memperpanjang batas pinjaman pemerintah federal sampai 7 Februari 2014 dan dana pemerintah hingga 15 Januari 2014.
Sebelumnya, para politisi, bankir dan ekonom telah memperingatkan konsekuensi ekonomi yang mengerikan dunia bagi dunia, kecuali senat sepakat untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah AS.
Shutdown Pemerintah AS, telah memasuki minggu ketiga, ketika Parlemen AS yang dikuasai Partai Republik memblokir anggaran pemerintah, sehingga nyaris semua layanan publik di AS tutup. Shutdown terjadi setelah senat menolak tuntutan DPR untuk tidak mendanai atau menunda pelaksanaan UU Asuransi Kesehatan yang digagas Presiden Obama atau Obamacare, yang merupakan bagian dari RUU Anggaran.
Presiden Obama sejak awal menolak merundingkan perubahan dalam UU Asuransi Kesehatan sebelum layanan pemerintah dibuka kembali.
(mas)