Pemerintah Filipina kucurkan bantuan bagi korban topan Nari
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Filipina telah menyiapkan dana sekitar USD3,61 juta untuk bantuan darurat bagi keluarga yang terkena dampak Topan Nari atau yang di Filipina dikenal dengan nama Topan Santi. Demikian dinyatakan oleh seorang pejabat senior Pemerintah Filipina, Jumat (11/10/2013).
Waakil Juru Bicara Presiden Filipina, Abigail Valte, mengatakan, bahwa bantuan bantuan khusus dari Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) itu akan dibagikan kepada mereka yang terkena dampak topan di delapan wilayah di bagian utara negara itu, termasuk Kawasan Ibu Kota Nasional.
"DSWD telah menyiapkan sumber daya darurat bantuan senilai USD3,61 juta, termasuk dana siaga, 37.858 paket makanan keluarga, makanan lainnya, serta barang-barang non-makanan," kata Valte, seperti dikutip dari AFP.
Kemungkinan terjadinya hujan deras telah diumumkan pada warga di Provinsi Quezon, Filipina Utara, Rizal dan bagian dari Laguna, Bulacan dan Pampanga. Badan cuaca negara, memperingatkan kemungkinan banjir di daerah dataran rendah.
Kecepatan topan diperkirakan mencapai 120 hingga 150 kilometer per jam. Akibat topan ini, sekitar 500 penumpang telah terdampar di setidaknya dua pelabuhan di Catanduanes dan Albay. Sementara beberapa penerbangan domestik juga dibatalkan.
Waakil Juru Bicara Presiden Filipina, Abigail Valte, mengatakan, bahwa bantuan bantuan khusus dari Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) itu akan dibagikan kepada mereka yang terkena dampak topan di delapan wilayah di bagian utara negara itu, termasuk Kawasan Ibu Kota Nasional.
"DSWD telah menyiapkan sumber daya darurat bantuan senilai USD3,61 juta, termasuk dana siaga, 37.858 paket makanan keluarga, makanan lainnya, serta barang-barang non-makanan," kata Valte, seperti dikutip dari AFP.
Kemungkinan terjadinya hujan deras telah diumumkan pada warga di Provinsi Quezon, Filipina Utara, Rizal dan bagian dari Laguna, Bulacan dan Pampanga. Badan cuaca negara, memperingatkan kemungkinan banjir di daerah dataran rendah.
Kecepatan topan diperkirakan mencapai 120 hingga 150 kilometer per jam. Akibat topan ini, sekitar 500 penumpang telah terdampar di setidaknya dua pelabuhan di Catanduanes dan Albay. Sementara beberapa penerbangan domestik juga dibatalkan.
(esn)