Serbu masjid, Boko Haram diusir pasukan Nigeria
Senin, 07 Oktober 2013 - 19:03 WIB

Serbu masjid, Boko Haram diusir pasukan Nigeria
A
A
A
Sindonews.com - Militer Nigeria berhasil memukul mundur Boko Haram, kelompok pemberontak Islam Nigeria yang melancarkan sejumlah serangan di Kota Damboa, Negara Bagian Borno, Nigeria, sejak Sabtu (5/10/2013) pagi.
Juru Bicara Militer Negara Bagian Borno, Kapten Aliyu Ibrahim Danja mengatakan pada akhir pekan lalu, Bokok Haram menyerang sebuah masjid dan membunuh lima jamaah yang sedang menunaikan solat subuh. Sehari sebelum menyerang masjid, Boko Haram sempat membakar toko, rumah penduduk, dan rumah seorang kepala distrik.
"Pasukan dari Divisi 7 untuk penanganan terorisme berhasil membunuh 15 orang dan mengusir Boko Haram yang telah menciptakan kekacauan," ungkap Danja.
Negera Bagian Borno sejak pertengahan Mei lalu berada pada status darurat, sejak saat itu militer Nigeria meluncurkan operasi penumpasan pemberontakan. Guna mensukseskan operasi tersebut militer Nigeria memutuskan menutup jaringan telepon selular untuk mencegah kelompok Islamis melakukan koordinasi serangan.
Kelompok Boko Haram ingin memberlakukan hukum syariah di utara Nigeria bersama kelompok-kelompok militan lain. Selama ini, berbagai kelompok militan menjadi ancaman terhadap stabilitas di Nigeria yang merupakan eksportir minyak terbesar Afrika.
Sejak 2009 lalu kelompok ini telah membunuh sedikitnya 3.600 orang dalam serangan yang mereka lancarkan ke berbagai tempat, seperti gereja, masjid, sekolah, kantor surat kabar, pasukan keamanan politisi dan bangunan milik PBB.
Juru Bicara Militer Negara Bagian Borno, Kapten Aliyu Ibrahim Danja mengatakan pada akhir pekan lalu, Bokok Haram menyerang sebuah masjid dan membunuh lima jamaah yang sedang menunaikan solat subuh. Sehari sebelum menyerang masjid, Boko Haram sempat membakar toko, rumah penduduk, dan rumah seorang kepala distrik.
"Pasukan dari Divisi 7 untuk penanganan terorisme berhasil membunuh 15 orang dan mengusir Boko Haram yang telah menciptakan kekacauan," ungkap Danja.
Negera Bagian Borno sejak pertengahan Mei lalu berada pada status darurat, sejak saat itu militer Nigeria meluncurkan operasi penumpasan pemberontakan. Guna mensukseskan operasi tersebut militer Nigeria memutuskan menutup jaringan telepon selular untuk mencegah kelompok Islamis melakukan koordinasi serangan.
Kelompok Boko Haram ingin memberlakukan hukum syariah di utara Nigeria bersama kelompok-kelompok militan lain. Selama ini, berbagai kelompok militan menjadi ancaman terhadap stabilitas di Nigeria yang merupakan eksportir minyak terbesar Afrika.
Sejak 2009 lalu kelompok ini telah membunuh sedikitnya 3.600 orang dalam serangan yang mereka lancarkan ke berbagai tempat, seperti gereja, masjid, sekolah, kantor surat kabar, pasukan keamanan politisi dan bangunan milik PBB.
(esn)