Assad pikir-pikir maju jadi capres Suriah 2014
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Suriah Bashar al-Assad, masih pikir-pikir jika ingin maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu Suriah 2014 mendatang. Menurutnya, hasrat untuk kembali memimpin Suriah masih terlalu dini jika dibahas saat ini.
Kata Assad, masa depan Suriah akan lebih jelas dalam empat sampai lima bulan ke depan. Karena, dalam tempo itu, Suriah akan mengalami perubahan cepat.
Pernyataan Assad yang masih pikir-pikir untuk maju sebagai capres Suriah 2014, disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Turki, Halk TV, yang disiarkan semalam (3/10/2013).
Assad telah menjadi Presiden Suriah sejak tahun 2000. Jabatannya presiden periode keduanya, akan berakhir pada pertengahan 2014, di mana satu periode jabatan Presiden Suriah berumur tujuh tahun.
Oposisi Suriah menginginkan Assad lengser, dan menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan transisi. Tapi, dia menolak permintaan oposisi itu dan meminta rakyat Suriah menunggu sampai masa jabatannya berakhir.
Meskipun pemerintahannya dirong-rong oposisi, dengan perang saudara selama 2,5 tahun terakhir, Assad masih mendapat dukungan luas dari kalangan minoritas, termasuk kaum Kristen dan kaum Alawi, sebuah sekte Islam Syiah. ”Saya tidak akan maju, jika rakyat Suriah merasa tidak menginginkannya,” kata Assad.
Kata Assad, masa depan Suriah akan lebih jelas dalam empat sampai lima bulan ke depan. Karena, dalam tempo itu, Suriah akan mengalami perubahan cepat.
Pernyataan Assad yang masih pikir-pikir untuk maju sebagai capres Suriah 2014, disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Turki, Halk TV, yang disiarkan semalam (3/10/2013).
Assad telah menjadi Presiden Suriah sejak tahun 2000. Jabatannya presiden periode keduanya, akan berakhir pada pertengahan 2014, di mana satu periode jabatan Presiden Suriah berumur tujuh tahun.
Oposisi Suriah menginginkan Assad lengser, dan menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan transisi. Tapi, dia menolak permintaan oposisi itu dan meminta rakyat Suriah menunggu sampai masa jabatannya berakhir.
Meskipun pemerintahannya dirong-rong oposisi, dengan perang saudara selama 2,5 tahun terakhir, Assad masih mendapat dukungan luas dari kalangan minoritas, termasuk kaum Kristen dan kaum Alawi, sebuah sekte Islam Syiah. ”Saya tidak akan maju, jika rakyat Suriah merasa tidak menginginkannya,” kata Assad.
(mas)