MNLF masih hantui Filipina, semua sandera bebas
A
A
A
Sindonews.com - Pejabat Filipina pada Sabtu (28/9/2013), mengklaim semua sandera yang ditahan militan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sudah bebas. Namun, sejumlah militan bersenjata masih bersembunyi dan terus menghantui keamanan negara itu.
Menurut catatan militer Filipina terbaru, hampir 200 warga sipil yang disandera militan MNLF yang menyerbu Kota Zamboanga telah dibebaskan. ”Indikasinya, mereka tidak lagi memegang setiap sandera,” kata juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Domingo Tutaan kepada wartawan, di Manila.
Juru bicara Presiden Benigno Aquino, Abigail Valte, menegaskan, semua sandera yang dibebaskan menjadi perhatian penuh pemerintah.”Ingat, tugas kita dari hari pertama adalah untuk menjamin keamanan para sandera yang ditahan, dan membawanya keluar dari bahaya. Dan itu sudah tercapai,” ujarnya.
Namun, Tutaan menekankan bahwa operasi militer belum berakhir. Sebab, beberapa militan bersenjata masih bersembunyi di beberapa kota, yang suatu saat kemungkinan terlibat perang sengit. ”Hanya beberapa dari mereka yang pergi,” kata Tutaan. ”Jika ada, bahkan satu pria bersenjata pergi, dia masih bisa menembak dan membunuh orang.”
Pihak militer mengatakan setidaknya 166 orang bersenjata MNLF telah tewas dalam 19 hari pertempuran. Dari kubu militer, ada 23 tentara dan polisi yang tewas. Sedangkan dari warga sipil ada 12 orang yang tewas.
Selain itu, sebanyak 238 gerilyawan ditahan, dan menghadapi tuduhan pemberontakan dan pelanggaran hukum kemanusiaan. Namun, keberadaan Habier Malik, pemimpin gerilyawan MNLF dan pendiri kelompok itu, Nur Misuari, sampai saat ini belum diketahui rimbanya.
Lebih dari 10 ribu rumah rata dengan tanah dalam pertempuran antara gerilyawan MNLF dan pasukan Filipina, selama tiga pekan. Lebih dari 100 ribu warga diungsikan ke lokasi yang aman.
Menurut catatan militer Filipina terbaru, hampir 200 warga sipil yang disandera militan MNLF yang menyerbu Kota Zamboanga telah dibebaskan. ”Indikasinya, mereka tidak lagi memegang setiap sandera,” kata juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Domingo Tutaan kepada wartawan, di Manila.
Juru bicara Presiden Benigno Aquino, Abigail Valte, menegaskan, semua sandera yang dibebaskan menjadi perhatian penuh pemerintah.”Ingat, tugas kita dari hari pertama adalah untuk menjamin keamanan para sandera yang ditahan, dan membawanya keluar dari bahaya. Dan itu sudah tercapai,” ujarnya.
Namun, Tutaan menekankan bahwa operasi militer belum berakhir. Sebab, beberapa militan bersenjata masih bersembunyi di beberapa kota, yang suatu saat kemungkinan terlibat perang sengit. ”Hanya beberapa dari mereka yang pergi,” kata Tutaan. ”Jika ada, bahkan satu pria bersenjata pergi, dia masih bisa menembak dan membunuh orang.”
Pihak militer mengatakan setidaknya 166 orang bersenjata MNLF telah tewas dalam 19 hari pertempuran. Dari kubu militer, ada 23 tentara dan polisi yang tewas. Sedangkan dari warga sipil ada 12 orang yang tewas.
Selain itu, sebanyak 238 gerilyawan ditahan, dan menghadapi tuduhan pemberontakan dan pelanggaran hukum kemanusiaan. Namun, keberadaan Habier Malik, pemimpin gerilyawan MNLF dan pendiri kelompok itu, Nur Misuari, sampai saat ini belum diketahui rimbanya.
Lebih dari 10 ribu rumah rata dengan tanah dalam pertempuran antara gerilyawan MNLF dan pasukan Filipina, selama tiga pekan. Lebih dari 100 ribu warga diungsikan ke lokasi yang aman.
(mas)