Topan super dekati Filipina & Taiwan
A
A
A
Sindonews.com – Topan Usagi atau yang dikenal dengan topan super mendekati wilayah Filipina dan Taiwan. Sejumlah warga di wilayah pesisir Filipina mulai diungsikan pada Jumat (20/9/2013), untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat terjangan topan yang masuk kategori lima itu.
Selain Filipina dan Taiwan, sebagaimana laporan Reuters, topan super juga tengah menuju wilayah Hong Kong dan China selatan. Kantor berita China, Xinhua, menulis, pemerintah China tengah mempersiapkan langkah tanggap darurat untuk wilayah pesisir selatan.
”Orang-orang kami di sana sudah latihan (persiapan tanggap darurat), kami juga telah mengeluarkan peringatan untuk mengambil tindakan penyelamatan,” kata Menteri Anggaran Filipina, Florencio Abad. ”Kita berdoa agar bencana ini tidak menimbulkan kematian dan kehancuran.”
Filipina, kata Abad, pernah diterjang topan dahsyat pada tahun 1987. Kala itu, semua jalan hancur dan terendam banjir rata-rata tujuh meter. ”Praktis, semua pohon kelapa kami tumbang,” ujarnya. Kala itu, lanjut dia, listrik dan saluran komunikasi terpaksa diputus demi keamanan.
Tanda-tanda topan Usagi mulai muncul sudah terlihat Jumat (20/9/2013), namun skala kekuatannya belum begitu besar. Menurut Abad, Filipina saban tahun rata-rata dilanda 20 topan.
Pada 2011, Topan Washi menewaskan 1.200 orang, menghancurkan lebih dari 10 ribu rumah dan memaksa 300 ribu warga mengungsi. Kemudian tahun lalu, badai dahsyat juga melanda kota-kota pesisir di Mindanao yang menewaskan 1.100 orang serta menghancurkan infrastruktur senilai USD1 miliar.
Selain Filipina dan Taiwan, sebagaimana laporan Reuters, topan super juga tengah menuju wilayah Hong Kong dan China selatan. Kantor berita China, Xinhua, menulis, pemerintah China tengah mempersiapkan langkah tanggap darurat untuk wilayah pesisir selatan.
”Orang-orang kami di sana sudah latihan (persiapan tanggap darurat), kami juga telah mengeluarkan peringatan untuk mengambil tindakan penyelamatan,” kata Menteri Anggaran Filipina, Florencio Abad. ”Kita berdoa agar bencana ini tidak menimbulkan kematian dan kehancuran.”
Filipina, kata Abad, pernah diterjang topan dahsyat pada tahun 1987. Kala itu, semua jalan hancur dan terendam banjir rata-rata tujuh meter. ”Praktis, semua pohon kelapa kami tumbang,” ujarnya. Kala itu, lanjut dia, listrik dan saluran komunikasi terpaksa diputus demi keamanan.
Tanda-tanda topan Usagi mulai muncul sudah terlihat Jumat (20/9/2013), namun skala kekuatannya belum begitu besar. Menurut Abad, Filipina saban tahun rata-rata dilanda 20 topan.
Pada 2011, Topan Washi menewaskan 1.200 orang, menghancurkan lebih dari 10 ribu rumah dan memaksa 300 ribu warga mengungsi. Kemudian tahun lalu, badai dahsyat juga melanda kota-kota pesisir di Mindanao yang menewaskan 1.100 orang serta menghancurkan infrastruktur senilai USD1 miliar.
(esn)