Israel izinkan truk bahan bangunan masuk ke Gaza
A
A
A
Sindonews.com – Untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir, Israel mengizinkan truk pengangkut bahan bangunan untuk memasuki Jalur Gaza melalui titik penyeberangan Kerem Shalom. Demikian diungkapkan pejabat Palestina, Selasa (17/9/2013).
“50 truk pengangkut bahan bangunan akan masuk ke Gaza pada Minggu melalui titik penyeberangan Kerem Shalom. Ini satu-satunya titik penyeberangan komersial yang terus beroperasi sejak penutupan daerah kantong pesisir pada 2007,” kata Ra'd Fattouh, seorang petugas penghubung Palestina, seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut Fattouh, bahan bangunan yang dikirim ke Gaza berupa kerikil, semen, dan baja. Kebijakan Israel ini datang disaat Mesir tengah meningkatkan operasi militernya di perbatasan dengan Jalur Gaza. Aparat Mesir juga telah menghancurkan terowongan penyelundupan yang selama ini menjadi jalur masuk barang-barang kebutuhan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza.
Sementara itu, Menteri urusan Sipil Palestina, Hussein Al-Shiekh, menyatakan, Otoritas Nasional Palestina (PNA) mencapai kesepakatan dengan Israel yang berbuah pada keluarnya izin untuk memasukan bahan bangunan ke Gaza.
Menurutnya, jumlah bahan bangunan yang diizinkan masuk ke Gaza akan ditingkatkan secara bertahap. “PNA berusaha untuk mendapatkan lebih banyak persetujuan dari Israel, termasuk menyediakan pembangkit listrik bertenanga solar untuk warga Jalur Gaza dan melanjutkan pasokan air minum ke Gaza melalui pipa langsung dari Israel,” jeleasnya.
Selama ini, Israel memberlakukan blokade di Jalur Gaza untuk mengisolasi Hamas, salah satu faksi terbesar di Palestina yang berkuas di Jalur Gaza sejak 2007 silam. Pada 2010, Israel memperlonggar embargo dengan mengizinkan barang-barang konsumsi umum dan bahan konstruksi untuk organisasi internasional melaksanakan proyek-proyek infrastruktur vital di Gaza.
“50 truk pengangkut bahan bangunan akan masuk ke Gaza pada Minggu melalui titik penyeberangan Kerem Shalom. Ini satu-satunya titik penyeberangan komersial yang terus beroperasi sejak penutupan daerah kantong pesisir pada 2007,” kata Ra'd Fattouh, seorang petugas penghubung Palestina, seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut Fattouh, bahan bangunan yang dikirim ke Gaza berupa kerikil, semen, dan baja. Kebijakan Israel ini datang disaat Mesir tengah meningkatkan operasi militernya di perbatasan dengan Jalur Gaza. Aparat Mesir juga telah menghancurkan terowongan penyelundupan yang selama ini menjadi jalur masuk barang-barang kebutuhan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza.
Sementara itu, Menteri urusan Sipil Palestina, Hussein Al-Shiekh, menyatakan, Otoritas Nasional Palestina (PNA) mencapai kesepakatan dengan Israel yang berbuah pada keluarnya izin untuk memasukan bahan bangunan ke Gaza.
Menurutnya, jumlah bahan bangunan yang diizinkan masuk ke Gaza akan ditingkatkan secara bertahap. “PNA berusaha untuk mendapatkan lebih banyak persetujuan dari Israel, termasuk menyediakan pembangkit listrik bertenanga solar untuk warga Jalur Gaza dan melanjutkan pasokan air minum ke Gaza melalui pipa langsung dari Israel,” jeleasnya.
Selama ini, Israel memberlakukan blokade di Jalur Gaza untuk mengisolasi Hamas, salah satu faksi terbesar di Palestina yang berkuas di Jalur Gaza sejak 2007 silam. Pada 2010, Israel memperlonggar embargo dengan mengizinkan barang-barang konsumsi umum dan bahan konstruksi untuk organisasi internasional melaksanakan proyek-proyek infrastruktur vital di Gaza.
(esn)