Habisi 12 orang, penyerang markas AL AS ditembak mati
A
A
A
Sindonews.com – Tembakan brutal mantan prajurit Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS), di markas AL, Washington, kemarin, menewaskan 12 orang. Si penembak juga tewas setelah baku tembak dengan polisi.
Polisi mengidentifikasi pria bersenjata itu, bernama Aaron Alexis, asal Forth Worth, Texas. Dia pernah bertugas di AL pada 2007-2011 sebelum menjadi subkontraktor pertahanan untuk komputer raksasa Hewlett-Packard .
Biro Investigasi Federal (FBI) mengimbau kepada masyarakat untuk menggali informasi tentang pria 34 tahun itu. Alexis diketahui pernah berdinas di militer AS, dan melanggar disiplin. Dia pernah ditahan tanpa denda, karena mengumbar tembakan ke arah langit di apartemennya.
”Tidak ada informasi yang terlalu detail. Kami mencari informasi untuk menyelidiki sepak terjangnya baru-baru ini, termasuk kontak dengan rekan-rekannya,” kata Valerie Parlave , asisten direktur lapangan FBI, di Washington, seperti dikutip BBC, Selasa (17/8/2013) .
FBI merilis foto Alexis. Dia merupakan warga AS keturunan Afrika. Menurut data AL, dia pernah aktif di skuadron AL untuk kebutuhan logistik.
Motif penembakan brutal Alexis belum jelas. Namun, petugas AL menyebut, Alexis yang pernah dinas empat tahun merasa terganggu.
Teman-temannya di Texas mengatakan, kepada media AS, bahwa Alexis tertarik dengan ajaran Budha. Dia bahkan fasih berbahasa Thailand, dan pernah menyatakan ingin pindah ke Asia.
Polisi mengidentifikasi pria bersenjata itu, bernama Aaron Alexis, asal Forth Worth, Texas. Dia pernah bertugas di AL pada 2007-2011 sebelum menjadi subkontraktor pertahanan untuk komputer raksasa Hewlett-Packard .
Biro Investigasi Federal (FBI) mengimbau kepada masyarakat untuk menggali informasi tentang pria 34 tahun itu. Alexis diketahui pernah berdinas di militer AS, dan melanggar disiplin. Dia pernah ditahan tanpa denda, karena mengumbar tembakan ke arah langit di apartemennya.
”Tidak ada informasi yang terlalu detail. Kami mencari informasi untuk menyelidiki sepak terjangnya baru-baru ini, termasuk kontak dengan rekan-rekannya,” kata Valerie Parlave , asisten direktur lapangan FBI, di Washington, seperti dikutip BBC, Selasa (17/8/2013) .
FBI merilis foto Alexis. Dia merupakan warga AS keturunan Afrika. Menurut data AL, dia pernah aktif di skuadron AL untuk kebutuhan logistik.
Motif penembakan brutal Alexis belum jelas. Namun, petugas AL menyebut, Alexis yang pernah dinas empat tahun merasa terganggu.
Teman-temannya di Texas mengatakan, kepada media AS, bahwa Alexis tertarik dengan ajaran Budha. Dia bahkan fasih berbahasa Thailand, dan pernah menyatakan ingin pindah ke Asia.
(esn)