Militer Korsel tembak mati penyusup wilayah Korut
A
A
A
Sindonews.com – Militer Korea Selatan (Korsel) menembak mati seorang pria penyusup ke wilayah Korea Utara (Korut), dengan cara berenang pada Senin (16/9/2013). Penyusupan itu, dianggap kasus langka, karena pada umumnya warga dari Korut yang masuk ke Korsel.
Pihak militer belum memastikan apakah, penyusup itu warga Korsel atau bukan. Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan, seorang penjaga perbatasan Korsel sudah memperingatkan agar pria itu kembali. Namun, pria itu mengabaikan peringatan dan tetap melompat ke Sungai Imjin untuk menyusup ke wilayah Korut.
Yonhap mengutip seorang pejabat militer Korsel yang menolak disebut identitasnya, menyatakan, identitas pria itu tidak dikenal. ”Kemungkinan, pria itu sudah menjadi tentara Korut,” tulis Yonhap, seperti dikutip Reuters.
Kedua Korea secara teknis masih bersitegang, meski perang pada 1950-1953 telah berakhir dengan gencatan senjata. Tindakan pria itu dianggap ilegal, karena menyusup ke wilayah perbatasan tanpa izin. Namun, tindakan nekat itu, dianggap langka serta berani, karena dilakukan pada siang hari.
Korsel ingin menutup akes ke Korut, yang umumnya menjadi rute untuk menuju China. Puluhan ribu warga Korut diyakini berada di China dan mencoba untuk masuk ke Korsel. Setidaknya sudah 25 ribu orang masuk dan menjadi warga Korsel.
Penembakan penyusup itu, terjadi di tengah mencairnya hubungan antara Seoul dan Pyongyang. Yakni, setelah kedua Korea itu kompak untuk membuka zona industri Kaesong kembali, setelah berbulan-bulan ditutup. Kedua Korea juga berencana menggelar pembicaraan terkait pelaksanaan reuni keluarga yang terpisah di dua negara tersebut.
Pihak militer belum memastikan apakah, penyusup itu warga Korsel atau bukan. Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan, seorang penjaga perbatasan Korsel sudah memperingatkan agar pria itu kembali. Namun, pria itu mengabaikan peringatan dan tetap melompat ke Sungai Imjin untuk menyusup ke wilayah Korut.
Yonhap mengutip seorang pejabat militer Korsel yang menolak disebut identitasnya, menyatakan, identitas pria itu tidak dikenal. ”Kemungkinan, pria itu sudah menjadi tentara Korut,” tulis Yonhap, seperti dikutip Reuters.
Kedua Korea secara teknis masih bersitegang, meski perang pada 1950-1953 telah berakhir dengan gencatan senjata. Tindakan pria itu dianggap ilegal, karena menyusup ke wilayah perbatasan tanpa izin. Namun, tindakan nekat itu, dianggap langka serta berani, karena dilakukan pada siang hari.
Korsel ingin menutup akes ke Korut, yang umumnya menjadi rute untuk menuju China. Puluhan ribu warga Korut diyakini berada di China dan mencoba untuk masuk ke Korsel. Setidaknya sudah 25 ribu orang masuk dan menjadi warga Korsel.
Penembakan penyusup itu, terjadi di tengah mencairnya hubungan antara Seoul dan Pyongyang. Yakni, setelah kedua Korea itu kompak untuk membuka zona industri Kaesong kembali, setelah berbulan-bulan ditutup. Kedua Korea juga berencana menggelar pembicaraan terkait pelaksanaan reuni keluarga yang terpisah di dua negara tersebut.
(esn)