Menlu Perancis puji perubahan sikap Rusia pada Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, pada Selasa (10/9/2013), memuji perubahan sikap pemerintah Rusia terhadap Suriah. Di mana, Rusia telah mendesak sekutunya itu untuk menyerahkan kontrol senjata kimia agar terhindar dari agresi militer AS.
Fabius menyatakan, proposal Moskow yang berisi agar Suriah bersedia menyerahkan kontrol senjata kimia di bawah pengawasan internasional itu, sebenarnya selaras dengan keinginan negara-negara Barat.
Fabius dalam wawancaranya dengan Radio Eropa-1, memuji proposal Moskow. ”Rusia telah berubah, sangat bagus,” katanya, seperti dikutip Fox News. Menurutnya, itu juga menjadi bukti bahwa serangan senjata kimia memang terjadi di Suriah.
AS dan Perancis telah mengancam meluncurkan aksi militer terhadap Suriah, setelah serangan senjata kimia pada 21 Agustus 2013. Di mana, serangan yang mereka tuduhkan dilakukan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad pada saat itu menewaskan ratusan orang.
Fabius juga memperingatkan, upaya menemukan serta menghancurkan lebih dari 1.000 ton senjata kimia, akan sangat sulit. Karena, selain memerlukan verifikasi internasional, juga kesulitan medan di mana di Suriah masih berlangsung perang sipil.
Fabius menyatakan, proposal Moskow yang berisi agar Suriah bersedia menyerahkan kontrol senjata kimia di bawah pengawasan internasional itu, sebenarnya selaras dengan keinginan negara-negara Barat.
Fabius dalam wawancaranya dengan Radio Eropa-1, memuji proposal Moskow. ”Rusia telah berubah, sangat bagus,” katanya, seperti dikutip Fox News. Menurutnya, itu juga menjadi bukti bahwa serangan senjata kimia memang terjadi di Suriah.
AS dan Perancis telah mengancam meluncurkan aksi militer terhadap Suriah, setelah serangan senjata kimia pada 21 Agustus 2013. Di mana, serangan yang mereka tuduhkan dilakukan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad pada saat itu menewaskan ratusan orang.
Fabius juga memperingatkan, upaya menemukan serta menghancurkan lebih dari 1.000 ton senjata kimia, akan sangat sulit. Karena, selain memerlukan verifikasi internasional, juga kesulitan medan di mana di Suriah masih berlangsung perang sipil.
(esn)