Antisipasi serangan kimia, Turki pasang unit desinfeksi di perbatasan
A
A
A
Sindonews.com – Turki telah memasang unit desinfeksi (peralatan untuk mencegah hama penyakit) di wilayah selatan Akcakale, dekat perbatasan Suriah. Hal ini dilakukan, menyusul adanya dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Demikian dilaporkan kantor berita Anadolu, Jumat (6/9/2013).
Menurut laporan itu, Badan Bencana dan Manajemen Darurat Turki (AFAD) telah mengerahkan unit desinfeksi dekat perbatasan Suriah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh orang dan kendaraan yang melintasi perbatasan.
Meski begitu, hingga kini tak ada bahan kimia yang terdeteksi masuk ke Turki dari Suriah. "Sejauh ini, kami belum mendeteksi adanya bahan kimia pada orang-orang dan kendaraan yang melintas masuk dan keluar dari perbatasan," ujar pejabat AFAD, Taner Eltutan.
Selain di Akcakale, Pemerintah Turki juga telah memasang peralatan desinfeksi lainnya di kota Kilis, sebalah selatan dekat perbatasan Suriah. Sebelumnya, AFAD telah mengirim sekitar 400 spesialis kimia, biologi, radiologi, dan nuklir ke provinsi-provinsi selatan dan tenggara Turki, di wilayah Hatay, Kilis, dan Sanliurfa.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk membendung dampak serangan kimia dari Suriah. Seperti diketahui, beberapa pekan lalu, oposisi Suriah melaporkan dugaan adanya serangan senjata kimia di Damaskus, yang disebut dilakukan oleh rezim Presiden Bashar al-Assad. Pemerintah Suriah sendiri telah menyangkal keras tuduhan ini.
Menurut laporan itu, Badan Bencana dan Manajemen Darurat Turki (AFAD) telah mengerahkan unit desinfeksi dekat perbatasan Suriah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh orang dan kendaraan yang melintasi perbatasan.
Meski begitu, hingga kini tak ada bahan kimia yang terdeteksi masuk ke Turki dari Suriah. "Sejauh ini, kami belum mendeteksi adanya bahan kimia pada orang-orang dan kendaraan yang melintas masuk dan keluar dari perbatasan," ujar pejabat AFAD, Taner Eltutan.
Selain di Akcakale, Pemerintah Turki juga telah memasang peralatan desinfeksi lainnya di kota Kilis, sebalah selatan dekat perbatasan Suriah. Sebelumnya, AFAD telah mengirim sekitar 400 spesialis kimia, biologi, radiologi, dan nuklir ke provinsi-provinsi selatan dan tenggara Turki, di wilayah Hatay, Kilis, dan Sanliurfa.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk membendung dampak serangan kimia dari Suriah. Seperti diketahui, beberapa pekan lalu, oposisi Suriah melaporkan dugaan adanya serangan senjata kimia di Damaskus, yang disebut dilakukan oleh rezim Presiden Bashar al-Assad. Pemerintah Suriah sendiri telah menyangkal keras tuduhan ini.
(esn)