Iran: Suriah tak sendiri hadapi agresi militer
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Pemimpin Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hussein Salami, mengatakan, rencana agresi Amerika Serikat terhadap Suriah, berpotensi “membakar” wilayah regional di Timur Tengah. Menurutnya, setiap agresi terhadap Suriah akan berdampak pada luar perbatasan Suriah termasuk wilayah Zionis.
Pernyataan Salami itu, disampaikan dalam sebuah konferensi kemarin, yang dihadiri sejumlah duta besar dari Amerika Latin, Asia dan Afrika. ”Suriah tidak sendirian (hadapi agresi militer), di arena internasional (Suriah) sebagai bangsa yang bebas dan merdeka akan berdiri,” katanya, seperti dikutip kantor berita negara Suriah, SANA, Rabu (4/9/2013).
Dia menyebut, serangan AS terhadap Suriah akan gagal. Terlebih, angkatan bersenjata Suriah berhasil membuat kelompok teroris yang didukung negara Barat kewalahan selama 2,5 tahun terakhir.
Dia memperingatkan agar Washington tidak mengulangi kesalahan dengan nekat menyerang Suriah. Menurutnya, Suriah akan meraih kemenangan, dan akan menjadi kuburan bagi para penyerangnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, juga memperingatkan, bahwa setiap aksi militer terhadap Suriah bisa menuai konsekuensi negatif pada keamanan regional dan internasional.
Dalam percakapan telepon dengan pemerintah Irlandia, Belanda dan Indonesia, kemarin, Zarif berharap masyarakat internasional akan berkonsentrasi untuk mencarikan solusi politik yang terbaik untuk krisis di Suriah.
Dia menegaskan, menggunakan kekuatan militer terhadap Suriah merupakan langkah yang tidak sah yang akan membuat kekacauan dalam krisis di Timur Tengah.
Pernyataan Salami itu, disampaikan dalam sebuah konferensi kemarin, yang dihadiri sejumlah duta besar dari Amerika Latin, Asia dan Afrika. ”Suriah tidak sendirian (hadapi agresi militer), di arena internasional (Suriah) sebagai bangsa yang bebas dan merdeka akan berdiri,” katanya, seperti dikutip kantor berita negara Suriah, SANA, Rabu (4/9/2013).
Dia menyebut, serangan AS terhadap Suriah akan gagal. Terlebih, angkatan bersenjata Suriah berhasil membuat kelompok teroris yang didukung negara Barat kewalahan selama 2,5 tahun terakhir.
Dia memperingatkan agar Washington tidak mengulangi kesalahan dengan nekat menyerang Suriah. Menurutnya, Suriah akan meraih kemenangan, dan akan menjadi kuburan bagi para penyerangnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, juga memperingatkan, bahwa setiap aksi militer terhadap Suriah bisa menuai konsekuensi negatif pada keamanan regional dan internasional.
Dalam percakapan telepon dengan pemerintah Irlandia, Belanda dan Indonesia, kemarin, Zarif berharap masyarakat internasional akan berkonsentrasi untuk mencarikan solusi politik yang terbaik untuk krisis di Suriah.
Dia menegaskan, menggunakan kekuatan militer terhadap Suriah merupakan langkah yang tidak sah yang akan membuat kekacauan dalam krisis di Timur Tengah.
(esn)