Rusia kerahkan kapal mata-mata ke Mediterania
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Rusia mengirim kapal pengintai ke Mediterania timur. Demikian, laporan kantor berita Interfax, Senin (2/9/2013). Pengerahan kapal Rusia itu sebagai antisipasi agresi militer AS ke Suriah seperti yang direncanakan.
Kapal pengintai meninggalkan pangkalan Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam Ukraina, semalam. ”Misinya untuk mengumpulkan informasi terkini di daerah konflik (Suriah),” tulis Interfax yang dilansir Reuters, mengutip sumber militer Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia, menolak berkomentar terkait laporan itu. Tapi, Interfax merinci, kapal SSV - 201 Priazovye, akan beroperasi secara terpisah dari unit Angkatan Laut Rusia yang sudah ditempatkan di Mediterania.
Pekan lalu, Kementerian itu mengatakan, kapal perang baru sedang dikirim ke Mediterania namun diklaim hanya sebagai patrol rutin yang dilakukan Moskow untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan, Moskow tidak berniat untuk terseret ke dalam konflik militer di Suriah. Namun, Pemerintah Rusia pada Senin, menegaskan, bahwa AS belum membuktikan tuduhan serangan senjata kimia yang dilakukan rezim Pemerintah Bashar al-Assad.
”Apa yang disampaikan rekan-rekan kami dari AS, Inggris dan Perancis, benar-benar tidak meyakinkan kita ,” kata Lavrov. ”Tidak ada fakta di sana, dan ketika kita meminta lebih rinci bukti. Mereka mengatakan, ' Kau tahu, itu semua rahasia, jadi kami tidak dapat menunjukkan itu.' Itu berarti tidak ada fakta-fakta tersebut.”
Kapal pengintai meninggalkan pangkalan Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam Ukraina, semalam. ”Misinya untuk mengumpulkan informasi terkini di daerah konflik (Suriah),” tulis Interfax yang dilansir Reuters, mengutip sumber militer Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia, menolak berkomentar terkait laporan itu. Tapi, Interfax merinci, kapal SSV - 201 Priazovye, akan beroperasi secara terpisah dari unit Angkatan Laut Rusia yang sudah ditempatkan di Mediterania.
Pekan lalu, Kementerian itu mengatakan, kapal perang baru sedang dikirim ke Mediterania namun diklaim hanya sebagai patrol rutin yang dilakukan Moskow untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan, Moskow tidak berniat untuk terseret ke dalam konflik militer di Suriah. Namun, Pemerintah Rusia pada Senin, menegaskan, bahwa AS belum membuktikan tuduhan serangan senjata kimia yang dilakukan rezim Pemerintah Bashar al-Assad.
”Apa yang disampaikan rekan-rekan kami dari AS, Inggris dan Perancis, benar-benar tidak meyakinkan kita ,” kata Lavrov. ”Tidak ada fakta di sana, dan ketika kita meminta lebih rinci bukti. Mereka mengatakan, ' Kau tahu, itu semua rahasia, jadi kami tidak dapat menunjukkan itu.' Itu berarti tidak ada fakta-fakta tersebut.”
(esn)